Harian Sederhana, Ciseeng – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor melakukan inspeksi mendadak ke Proyek Peningkatan Jembatan Gerendong, Kamis (19/12).
Dalam sidak yang dilakukan, Ketua Komisi III, Sastra Winara menyebutkan alasan yang diberikan terkait robohnya jembatan penghubung tersebut tidak masuk akal. Terlebih saat sidak, alasan tersebut hanya disampaikan oleh salah seorang kepala kecamatan. Sebab, dia tidak menemukan pelaksana proyeknya.
Kepada Harian Sederhana, politisi Gerindra itu mengatakan akan segera memanggil pihak Dinas PUPR Kabupaten Bogor dan Pelaksana untuk rapat dan memdengar secara langsung perihal sebenarnya.
“Kami akan segera panggil pihak terkait untuk lebih jelasnya,” kata Sastra, Minggu (22/12).
Sastra melanjutkan, imbas dari robohnya proyek yang menggunakan milyaran Anggaran Pengeluaran Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor itu harus segera diselesaikan, karena berhubungan dengan kepentingan masyarakat.
“Jembatan tersebut objek vital masyarakat di tiga kecamatan, jika tidak selesai maka banyak yang terkena imbas negatif secara langsung, kasihan jika masyarakat yang jadi korban,” tegas Sastra.
Bahkan saat sidak, Sastra mengaku kesal karena dilokasi tidak ada pihak pelaksana, hanya beberapa kuli yang ada. Meski begitu, Sastra belum berani menyimpulkan apakan proyek jembatan tersebut dilanjutkan atau cut off.
“Saya dapat keterangan pelaksana minta waktu tambahan atau adendum. Pastinya dalam waktu dekat kami akan rapat untuk membahas itu,” pungkasnya.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bogor, Soebiantoro hingga saat ini masih belum bisa ditemui lantaran kesibukannya.
Sebelumnya diberitakan, proyek peningkatan Jembatan Gerendong yang menghubungkan wilayah Kecamatan Ciseeng dan Kecamatan Rumpin dipastikan tertunda karena hujan deras yang melanda wilayah tersebut beberapa hari lalu.
Tertundanya proyek tersebut lantaran batang jembatan yang terbuat dari baja hanyut dibawa arus Sungai Cisadane pada Jumat (6/12) malam. Penyedia Jasa Proyek Lelang Infrastruktur dibuat geleng-geleng kepala akibatnya.
Seperti diketahui, beberapa malam terakhir hujan deras mengguyur kawasan Bogor, termasuk Kecamatan Ciseeng dan Rumpin.
Air Sungai Cisadane ikut meluap hingga melewati jembatan dan menghanyutkan seluruh konstruksi badan jembatan yang sedang dikerjakan.
Peristiwa ambruknya konstruksi rangka Jembatan Gerendong, Sungai Cisadane tersebut pun sempat viral di beberapa media sosial warga. Lokasi kejadian tepatnya berada di Kampung Gerendong RT 01/01, Desa Kampung Sawah, Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor.
Salah satu warga sekitar, Herry menuturkan sempat melihat luapan air Sungai Cisadane yang menghanyutkan kerangka konstruksi jembatan yang terbuat dari baja.
“Kerangka konstruksi jembatan yang baru terpasang panjangnya kurang lebih 45 meter. konstruksinya hanyut dan tersangkut di jembatan yang lama,” ujar Hendrik, warga lainnya.
Sementara itu, Kapolsek Rumpin Kompol Asep Supriadi langsung melakukan pengecekan ke lokasi kejadian. Dirinya mengatakan bahwa roboh atau ambrolnya rangka konstruksi Jembatan Gerendong diakibatkan tiang penyangga jembatan tidak mampu menahan derasnya air yang datang dari arah Bogor.
“Ambruknya tiang penyangga jembatan membuat besi baja yang sudah dirakit atau terpasang jatuh dan hanyut terseret arus air. Namun korban jiwa tidak ada,” singkatnya. (*)









