Menu

Mode Gelap
Rabu, 17 Desember 2025 | 03:03 WIB

Depok

Teror Ular, Wali Kota Terbitkan SE

badge-check


					Wali Kota Depok, Mohammad Idris Perbesar

Wali Kota Depok, Mohammad Idris

Harian Sederhana, Depok – Maraknya teror ular di wilayahnya, Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengeluarkan surat edaran atau SE kepada seluruh masyarakat. Orang nomor satu di Depok ini mengimbau kepada seluruh warganya untuk kembali menggiatkan kerja bakti.

“Seluruh warga agar senantiasa menjaga kebersihan rumah, menggunakan pembersih lantai dengan aroma menyengat, dan tidak meninggalkan sampah makanan di rumah,” kata Idris, Rabu (25/12).

Dalam surat tersebut, Idris mengatakan fenomena kemunculan ular di sekitar permukiman warga harus diantisipasi dengan penanganan yang benar ketika ada kemunculan binatang melata tersebut.

Perangkat daerah, seperti Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, siap siaga untuk melakukan ekstensifikasi pelayanan penanganan hewan liar secara tanggap.

“Para pengurus RT dan RW serta seluruh masyarakat Depok untuk menggiatkan kembali kerja bakti untuk kebersihan lingkungan,” ujar Idris.

Selanjutnya, pihak RSUD berkolaborasi dengan rumah sakit swasta di Depok terkait penyediaan serum anti-bisa ular (SABU). Ada 9 RS swasta yang digandeng oleh Dinkes Depok, di antaranya RSUD Depok, RS HGA, RS Tugu Ibu, RS Melia, RS Sentra Medika, RS Mitra Keluarga, RS Bhakti Yudha, dan RS Universitas Indonesia.

Jika melihat ular, warga Depok diimbau segera menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Depok atau bisa langsung menghubungi 112.

Atau menghubungi Mako Damkar dengan nomor telepon 02177827280 , UPT Cimanggis 02187745313, UPT Tapos 0218752113, UPT Cipayung 02177888580, UPT Cinere 0217543025, dan UPT Bojongsari 021 28917777.

Seperti diketahui, fenomena kemunculan ular di beberapa wilayah Indonesia, nampaknya menjadi perhatian yang serius. Seperti di Kota Depok, sejumlah warga sudah menjadi korban karena digigit ular.

Perwira Operasional Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, Merdi Setiawan mengatakan, hingga saat ini terhitung ada empat korban yang dipatok ular kobra. Bahkan, salah satunya masih dibawah umur.

“Kami setiap hari, menerima laporan mengenai kemunculan ular di sekitar perumahan warga. Ada korban juga, yang kami pantau sekitar empat orang,” tutur Merdi, Rabu (18/12).

Dua diantara korban tersebut harus menjalani perawatan di RSUD Depok yaitu berinisial W (56) warga Kecamatan Beji dan kini telah berangsur pulih. Sedangkan AA (17) warga Kecamatan Sukmajaya masih menjalani perawatan sejak Selasa 17 Desember 2019 kemarin.

Merdi menuturkan kemunculan ular yang kebanyakan berjenis kobra ini terpantau mulai di awal Bulan Desember 2019. Kurang lebih 15 laporan diterima pihaknya untuk mengevakuasi binatang reptil tersebut.

“Kalau dihitung, jumlah ular yang kami amankan ada 60 ekor. Mereka ditemukan di dalam rumah, jalan, dan tempat – tempat lembab tetapi kering,” katanya.

Fenomena ini diakui Merdi adalah hal yang biasa terjadi terutama di musim penghujan. Telur-telur ular menetas dan langsung ditinggal oleh induknya. “Masa inkubasinya sekitar 30 hari, setelah menetas mereka mencari makan sendiri,” jelasnya.

Selanjutnya, dirinya mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada terutama lebih mengutamakan kebersihan lingkungan. Terutama memberantas tikus, hewan pengerat tersebut merupakan makanan utama ular.

“Jadi basmi tikus, kalau ada hewan itu pasti akan ada ular. Selain itu jangan menumpuk barang di sekitar rumah, karena itu akan menjadi perlintasan ular,” pungkasnya. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

KPK Masih Usut Soal Penyaluran Dana CSR BI dan OJK

14 Desember 2025 - 14:12 WIB

Dindin Saprudin Resmi Jabat Anggota DPRD Kota Depok

28 November 2025 - 12:45 WIB

Wakil Ketua DPRD Kota Depok Tajudin Sosialisasi Fungsi Komisi C ke Warga Grogol

26 November 2025 - 11:03 WIB

BPJS Kesehatan Depok Gelar Ngopi JKN

19 November 2025 - 12:17 WIB

Hajatan 13 Beji 2025: Gen Z Depok Bersatu Lewat Kreativitas dan Budaya Lokal

10 November 2025 - 11:22 WIB

Trending di Depok