Harian Sederhana, Depok – Seleksi ayah inspiratif yang dilakukan Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) Kota Depok menetapkan predikat ayah terbaik.
Ayah inspiratif terbaik, pertama diraih Suharto, warga Pancoran Mas, kedua diraih Hermansyah, warga Cilodong, dan ketiga diraih Daud Sulaeman, warga Bojongsari.
Salah satu penerima penghargaan, Daud Sulaeman mengakui dirinya tidak menyangka bisa meraih juara dalam seleksi ayah inspiratif, karena persiapan yang dilakukan tidak banyak, namun ada hal yang kerap dilakukan dalan penerapan sehari-hari di rumah maupun lingkungan, di antaranya mengajak sekaligus melakukan program aksi bersih, karena hal ini penting.
“Jadi, kebersihan di rumah dan lingkungan salah satu yang diterapkan,” kata Ketua RW 14 Kelurahan Bojongsari, Kecamatan Bojongsari, Kamis (26/12).
Selain itu, memberikan pengaruh berupa semangat dan kekuatan untuk melakukan sesuatu terhadap keluarga dengan melakukan kreatifitas dan inovasi.
“Sebenarnya saya jauh dari kriteria cuma berupaya ikhtiar memberikan yang terbaik sebagai orang tua kepada keluarga,khususnya kepada anak-anak yang hampir sama dilakukan seorang ayah pada umumnya,” paparnya.
Kegiatan tersebut diselenggarakan DPAPMK Kota Depok bertepatan dengan penyelenggaraan Gebyar Peringatan Hari Ibu (PHI) 2019 di Aula Lantai 10 Gedung Dibaleka 2 pada Kamis (26/12).
Sementara itu, warga Kelurahan Gandul, Kecamatan Cinere menjadi ayah terbaik dalam Sekolah Ayah Bunda. Program DPAPMK Kota Depok ini memberikan ilmu dan pengalaman yang sangat bermanfaat bagi para pesertanya.
“Tidak menyangka bisa menjadi ayah terbaik, karena saya hanya mengikuti dengan tekun berbagai materi yang diberikan. Alhamdulillah bisa menjadi yang terbaik,” kata Endra kepada wartawan, usai pemberian penghargaan oleh Wali Kota Depok, Mohammad Idris.
Dia mengaku, setelah mengikuti sekolah ini mendapat banyak inspirasi. Terlebih, teori-teori dalam pengasuhan anak dan keharmonisan rumah tangga yang akan diimplementasikan dalam kehidupan berumah tangga. Serta materi terkait kewirausahaan yang dibawakan oleh pakar yang ternama di bidangnya.
“Yang paling berkesan materi tentang kewirausahaan karena menggambarkan peran ayah sebagai kepala keluarga yang menopang ekonomi keluarga,” jelasnya.
Selanjutnya, ucap Endra, bersama Tenaga Penggerak Desa (TPD) Kelurahan Gandul, ia juga menggagas Sekolah Nyaba (Nyak Babe) yang menjadi kelanjutan dari Sekolah Ayah Bunda. Sebagai percontohan dilakukan di RW 05 yang juga merupakan Kampung KB.
“Kita sudah keliling setiap RT mulai dari bulan September (2019) untuk menyampaikan parenting dan mengaskan pentingnya delapan fungsi keluarga,” ujarnya.
Untuk diketahui, program Sekolah Ayah Bunda ini memberikan enam kali sesi pertemuan. Adapun kurikulum materi yang disusun bagi ayah yaitu ayah pemimpin keluarga, ayahku idolaku, enterpreneurship dalam keluarga. (*)









