Menu

Mode Gelap
Kamis, 18 Desember 2025 | 00:09 WIB

Depok

Uji KIR Bus Maut Disorot

badge-check


					Uji KIR Bus Maut Disorot Perbesar

Harian Sederhana, Depok – Kecelakaan yang menimpa rombongan kader Posyandu di turunan Palasari, Kampung Nagrog, Desa Cisaat, Kecamatan Ciater, Subang pada Sabtu (18/01) menjadi sorotan dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).

Ketua YLKI, Tulus Abadi melihat ada dua faktor yang menyebabkan kecelakaan tersebut. Faktor pertama adalah kendaraan tidak laik jalan dan faktor lainnya adalah kesalahan pengemudi.

Terkait faktor pertama, Tulus menilai bus yang tidak laik jalan sering lalu-lalang di jalan raya akibat uji KIR yang dilakukan pemerintah dinilainya sekadar formalitas. “Selama ini praktir uji kir lebih banyak formalitasnya,” tuturnya seperti dikutip dari Kompas.com, Minggu (19/01).

Tulus menduga ada permainan oknum dengan pemilik PO Bus dalam uji kir yang menyebabkan bus tak laik jalan bisa melenggang di jalanan. “Ada dugaan permainan patgulipat antara pemilik PO Bus, pengemudi, dengan oknum petugas Dinas Perhubungan,” ucap Tulus.

Jika praktik uji kir tak bebas dari permainan orang dalam, menurut Tulus, maka sebaiknya uji kir dilakukan pihak swasta secara profesional. “Pembiaran uji kir semacam itu hanya akan menjadikan ‘arisan nyawa’ bagi penumpang angkutan bus baik umum maupun pariwisata,” kata dia.

Kemudian terkait dengan faktor manusia, menurut Tulus, harus ada sistem yang memaksa agar sopir bisa beristirahat setelah 3-4 jam mengemudi. “Dengan era digital seperti sekarang, sangat mudah mengontrol dan memaksa pengemudi istirahat dalam menjalankan kendaraannya,” kata dia.

Sementara itu, Imam Budi Hartono selaku anggota DPRD Provinsi Jawa Barat turut menyoroti kondisi bus yang mengalami kecelakaan tersebut. Pasalnya, jalan tersebut sudah lama diberi fasilitas lalu lintas seperti rambu-rambu dan pita kejut.

“Kalau dari rambu-rambu dan pita kejut, lokasi tersebut sudah tersedia. Sepertinya itu kondisi bus yang bermasalah. Namun, kedepan kami akan melakukan rampcheck di lokasi wisata. Sebelumnya belum pernah dilakukan. Konsep SOP-nya akan segera kita koordinasikan,” kata Imam.

Imam pun turut berduka cita atas meninggalnya tujuh kader Posyando Bojong Pondok Terong. “Semoga segala amal ibadahnya diterima, dan segala dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, aamiin,” tutup Imam.

Seperti diketahui, bus pariwisata PO Purnamasari nomor polisi E 7508 W mengalami kecelakaan tunggal di jalan turunan Kampung Nagrog Desa Palasari Kecamatan Ciater, Subang atau lebih dikenal sengan tanjakan Emen, Sabtu (18/1/2020) sekitar pukul 17.35 WIB.

Bus tersebut membawa rombongan kader posyandu Kelurahan Pondok Terong, Depok. Rombongan saat itu hendak pulang setelah tamasya pelepasan kepengurusan lama dan pelantikan kepengurusan baru. Kecelakaan tersebut menewaskan delapan orang. Selain itu, 10 orang luka berat dan 20 orang luka ringan. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

KPK Masih Usut Soal Penyaluran Dana CSR BI dan OJK

14 Desember 2025 - 14:12 WIB

Dindin Saprudin Resmi Jabat Anggota DPRD Kota Depok

28 November 2025 - 12:45 WIB

Wakil Ketua DPRD Kota Depok Tajudin Sosialisasi Fungsi Komisi C ke Warga Grogol

26 November 2025 - 11:03 WIB

BPJS Kesehatan Depok Gelar Ngopi JKN

19 November 2025 - 12:17 WIB

Hajatan 13 Beji 2025: Gen Z Depok Bersatu Lewat Kreativitas dan Budaya Lokal

10 November 2025 - 11:22 WIB

Trending di Depok