Menu

Mode Gelap
Kamis, 18 Desember 2025 | 00:04 WIB

Depok

Cerita Tati dan Muniroh, Jeritan Sampai Kecurigaan Terhadap Sopir Bus Maut

badge-check


					Cerita Tati dan Muniroh, Jeritan Sampai Kecurigaan Terhadap Sopir Bus Maut Perbesar

Harian Sederhana, Depok – Kecelakaan bus yang terjadi di wilayah Subang cukup membekas terutama dalam ingatan korban yang rata-rata merupakan kader Posyandu Keluruhan Bojong Pondok Terong (Boponter), Kecamatan Cipayung pada Sabtu, 18 Januari 2019.

Kegiatan rekreasi bersama para kader dan bidan tersebut harus ditutup dengan tragedi berdarah yang menewaskan delapan penumpang bus, sedangkan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka serius.

Salah satu korban yang selamat dalam kejadian kecelakaan itu, Tati Rohaeti (47) warga RW 08 Bojong Pondok Terong, Cipayung kader Posyandu Mawar Merah menceritakan situasi sebelum insiden tersebut terjadi.

Bus milik PO Purnama dengan plat nomer E 7508 W ini awalnya berangkat dari Depok dan sampai di tempat rekreasi Gunung Tangkuban Perahu tanpa kendala.

“Awalnya dari Depok sampai ke tempat wisata itu tidak ada masalah, kami memang mau rekreasi bersama,” ucap Tati di RSUD Depok Minggu, 19 Januari 2020.

Ketika bus meninggalkan tempat wisata, membawa mereka pulang ke Kota Depok tiba-tiba di tanjakan kendaraan tersebut berhenti. Tati mengatakan supir dan kernet turun seperti memeriksa ban. “Waktu mereka turun, teman saya sempat nanya ada apa pak? Kata supirnya, ga ada apa-apa, tenang saja,” katanya.

Sekitar kurang lebih 10 menit melaju, saat melintas di jalan turunan mobil kehilangan kendali. Para penumpang panik dan berteriak ketakutan, hingga akhirnya terbalik dengan posisi bagian kanan kendaraan berada di bawah sedangkan sebelah kiri berada diatas.

“Itu seperti ngebut, kami panik dan berteriak saya sempat dengar pak supir jangan ngebut pak, waktu bus terbalik saya tidak ingat apa-apa lagi,” jelasnya.

Tati terbangun beberapa saat setelah kejadian, dia kaget setelah sadar ternyata telah berada dibawah pecahan kaca kemudian berusaha keluar bus menyelamatkan diri.

“Saya sempat lihat teman-teman yang duduk di sebelah kanan sudah terluka parah, ada yang luka di bagian kepala dan lain-lain. Jadi sebelum kejadian saya duduk di deretan akhir sebelah kiri, sehingga setelah kecelakaan saya bisa melihat mereka. Tapi tidak berani lihat ke depan,” jelasnya.

Insiden tersebut masih teringat dan menjadi trauma tersendiri bagi Tati, terutama ketika dirinya mengingat saat bus oleng dan terdengar teriakan para penumpang.

“Saya masih trauma dan ketakutan naik mobil, waktu dibawa ambulance ke RSUD (Ciereng) juga sempat bilang ke supirnya pa jangan ngebut,” paparnya.

Sementara itu, hal senada diucapkan Muniroh korban yang akhirnya selamat dari kecelakaan bus. Dia mengatakan sempat merasa janggal ketika supir dan kernet bus turun di jalan tanjakan.

“Saya duduk di sebelah kanan kedua dari supir usai membetulkan ban, saya lihat kenek (kernet-red) yang tadinya duduk di bagian tangga depan sebelah kiri naik ke atas (berdiri). Disitu, saya aneh dan timbul firasat seperti akan terjadi sesuatu,” terangnya.

Saat kejadian Muniroh langsung berpegangan ke bagian atas (seperti handle diatas kursi penumpang), tidak lama kemudian bus terhenti setelah oleng dan terhempas. Dia juga melihat supir tidak sadarkan diri.

“Jadi bagian belakang dulu baru depannya yang oleng setelah terbalik saya masih pegangan, bingung mau keluar akhirnya lewat kaca depan bus yang pecah. Saya ngeloncatin supir bus saat itu, tidak mau lihat karena takut. Apalagi waktu liat kebelakang, sepertinya sudah meninggal,” kenangnya.

Muniroh mengaku ikut bersama rombongan untuk berekreasi ke Gunung Tangkuban Perahu, sekaligus perpisahan dengan Bidan Posyandu yang telah mengabdi di wilayah Bojong Pondok Terong selama sembilan tahun.

“Saya duduk di sebelah ibu bidan, dia selamat tapi wajahnya memar dan sekarang menjalani perawatan di RS UI,” tandasnya.

Seperti diketahui, ada 58 korban akibat kecelakaan tersebut. Delapan diantaranya meninggal dunia, sedangkan sisanya mengalami luka ringan sampai berat. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

KPK Masih Usut Soal Penyaluran Dana CSR BI dan OJK

14 Desember 2025 - 14:12 WIB

Dindin Saprudin Resmi Jabat Anggota DPRD Kota Depok

28 November 2025 - 12:45 WIB

Wakil Ketua DPRD Kota Depok Tajudin Sosialisasi Fungsi Komisi C ke Warga Grogol

26 November 2025 - 11:03 WIB

BPJS Kesehatan Depok Gelar Ngopi JKN

19 November 2025 - 12:17 WIB

Hajatan 13 Beji 2025: Gen Z Depok Bersatu Lewat Kreativitas dan Budaya Lokal

10 November 2025 - 11:22 WIB

Trending di Depok