Harian Sederhana, Depok – Di tahun 2019 lalu, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kota Depok telah merilis lima nama bakal calon Wali Kota Depok dari internal partai hasil pemilihan internal raya atau pemira yang akan diusung pada Pilkada Depok di 23 September 2020.
Lima nama yang dirilis tersebut adalah Hafid Nasir (Ketua DPD PKS Depok), Imam Budi Hartono (anggota DPRD Provinsi Jawa Barat), T. Farida Rachmayanti (anggota DPRD Kota Depok), Suparyono (Wakil Ketua DPRD Depok periode 2014-2019), dan Amri Yusra (Ketua KONI Depok).
Baca juga : (Jelang Pilkada Depok 2020 : Survei Internal PKS Rahasia)
Kini dari lima nama tersebut, sudah mengerucut menjadi tiga nama yakni, Imam Budi Hartono, Hafid Nasir, dan T. Farida Rachmayanti. Tiga nama tersebut merupakan hasil rekomendasi dari DPW PKS Jawa Barat dari lima nama yang diserahkan DPD PKS Depok.
“Sebelumnya kan lima nama, sekarang sudah jadi tiga nama,” tutur Sekretaris Umum DPD PKS Kota Depok, TM. Yusufsyah Putra kepada wartawan, Selasa (21/01).
Ketiga nama ini nantinya kembali ditugaskan untuk melakukan sosialisasi dan komunikasi ke masyarakat, partai politik, komunitas, maupun organisasi masyarakat atau ormas. Tujuannya tentu untuk memperluas jaringan para kandidat yang kelak akan diukur kembali kelayakannya sebagai bakal calon wali kota.
“Tiga nama ini kami kembalikan ke masyarakat, mereka kita minta untuk menyosialisasikan dirinya, bertatap muka serta mendengar aspirasi warga Depok,” kata Putra.
Baca juga : (PKS Calonkan Siapa?)
Kendati sudah ada nama tiga nama ini, Putra menegaskan belum membahas calon wakil wali kota. “Belum bicarakan soal bakal calon wakil wali kota untuk dampingi calon wali kota dari PKS,” kata Putra.
Lebih lanjut, ketiga nama bakal calon ini masih dalam proses penetapan yang dilakukan internal partai. Lalu diserahkan ke DPW PKS Jawa Barat dan DPP PKS untuk ditetapkan siapa yang akan ditetapkan menjadi calon wali kota dari partai tersebut.
“Penetapan (nama calon wali kota) kita tidak menunggu partai politik. Kita menunggu proses panduan yang diberikan oleh DPW PKS Jawa Barat,” kata dia.
Sementara itu Ketua DPD PKS Kota Depok, Hafid Nasir mengatakan ketiga nama calon ini hasil dari penjaringan pemira dan hasil survei internal PKS. Selain itu juga mereka (ketiga nama ini) sudah dapat rekomendasi dari DPW PKS Jawa Barat berdasarkan hasil uji publik.
“Penetapan (calon wali kota) kita taat dan mendengarkan sepenuhnya di tingkat pusat,” ucap Hafid Nasir.
Lebih lanjut, kata Hafid ketiga nama ini diminta untuk meningkatkan elektabilitas dan popularitas di Depok jelang penetapan calon wali kota. “Kami harap tiga nama ini bisa meningkatkan elektabilitas,” ujar Hafid.
Tiga bakal calon ini diharapkan dapat menaikkan elektabilitasnya masing-masing. Apalagi ketiga nama tersebut adalah anggota DPRD yang memang telah memiliki jaringan massa dan diharapkan dapat diperkuat.
“Saat lima nama kemarin hasil pemira, empat nama itu termasuk saya sendiri turun ke lapangan dan menggelar diskusi publik di 11 kecamatan dan dibuat survei. Hasilnya tiga nama ini, dan nanti juga sama,” katanya.
Seperti diketahui PKS Depok telah memanaskan mesin politiknya menjelang perhelatan Pilkada Depok 2020. Salah satu upaya yang dilakukan PKS ialah dengan menggelar pemira dari kalangan internal pada tanggal 7 Juli 2019.
Antusias kader bisa dikatakan cukup tinggi lantaran tingkat partisipasi kader dalam Pemira Balon Wali Kota Depok sebanyak 80 persen dari 6.700 kader yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Hasil pemira sendiri, dari delapan kader PKS Depok yang dipilih muncul dua nama yang memperoleh dukungan suara terbesar yaitu, Imam Budi Hartono, dan Moh. Hafid Nasir. Disusul urutan terbesar oleh satu-satunya balon Wali Kota Depok dari kader perempuan PKS yakni T. Farida Rachmayanti. (*)









