Harian Sederhana, Depok – Situasi perpolitikan di Kota Depok jelang Pilkada Depok 2020 terus menghangat. Belum ada kepastian mengenai siapa bakal calon wali kota dan wakilnya yang akan berangkat dengan kendaraan apa.
Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum dan Politik Kota Depok, Bernhard menilai meski belum ada kepastian bagi Wali Kota Depok saat ini, Mohammad Idris pun bakal kembali diusung oleh PKS sebagaimana Pilkada 2015 lalu, Idris tetap menjadi daya tarik dan membuka peluang partai lain untuk menjadi sarana maju di pilkada.
“Adanya deklarasi Koalisi Tertata yang merupakan gabungan PAN, PKB, PPP, dan Demokrat memberikan peluang bagi petahana untuk diusung ke empat partai politik tersebut, jika PKS Depok tak mengusung,” tutur Bernhard kepada Harian Sederhana, Selasa (11/02).
Berdasarkan analisa politik, katanya lagi, jika keputusan politik PKS Depok bersikukuh tidak mencalonkan incumben, sangat memungkinkan kedepan dalam kontestasi Pilkada 2020 akan tampil lebih dari tiga bakal calon Wali Kota Depok.
“Koalisi PDIP dan Gerindra dalam mengusung petahana Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna juga belumlah dikatakan final. Karena bisa saja DPP PDIP menginginkan bakal calon Wali Kota Dpeok berasal dari kader PDIP,” katanya.
Jika hal itu terjadi, lanjutnya, dalam kontestasi Pilkada 2020 akan muncul empat pasang, yang terbagi atas gerbong PKS, PDIP, Gerindra, dan Tertata yang masing-masing dapat mengusung jagonya sebagai calon Wali Kota Depok periode 2021-2024.
Lebih lanjut diutarakannya, persaingan akan semakin seru apabila calon independen melangkah mulus hingga pendaftaran pencalonan di KPU. Pilkada Kota Depok akan semakin menarik untuk diikuti.
“Maka dapat dipastikan koalisi parpol PAN, PKB, PPP, dan Demokrat jika mengusung petahana Mohammad Idris berpasangan dengan bakal calon Wakil Wali Kota Depok Qonita Luthfiyah selaku Ketua DPC dan kader wanita dari PPP, pasangan ini dapat dipastikan menang,” yakinnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, menjelang dihelatnya Pilkada Kota Depok pada 23 September 2020 mendatang, seluruh partai politik atau parpol tampaknya terus melakukan manuver.
Setelah sebelumnya Partai Gerindra dan PDIP sepakat memutuskan untuk berkoalisi, kini giliran empat parpol lain pemilik kursi di DPRD Kota Depok sepakat untuk jalan bersama menatap Pilkada Depok 2020.
Empat parpol itu adalah Partai Amanat Nasional (PAN), Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Keempat parpol ini sepakat membentuk Koalisi Depok Tertata (Tertib, Taat, dan Takwa), sekaligus menggelar deklarasi di Hotel Bumi Wiyata, Jalan Raya Margonda, Sabtu (01/02).
Gabungan empat parpol yang memiliki 12 kursi di DPRD Kota Depok ini muncul sebagai kekuatan yang bisa mengusung bakal calon wali kota dan walil wali kota di Pilkada Kota Depok yang akan dihelat pada 23 September 2020.
Deklarasi tersebut dihadiri empat pimpinan parpol, yaitu Ketua DPD PAN Kota Depok Igun Sumarno, Ketua DPC Partai Demokrat Edi Sitorus, Ketua DPC PPP Qonita Luthfiyah, dan Ketua DPC PKB Selamet Riyadi.
Selain itu, Sekretaris DPD PAN Fitri Hariono, Sekretaris DPC Partai Demokrat Endah Winarti, Sekretaris DPC PPP Ma’mun Abdullah, Sekretaris DPC PKB Iwan Setiawan, anggota DPRD, serta jajaran pengurus dan kader dari empat parpol tersebut.
Ketua Panitia Deklarasi Depok Tertata, Fitri Hariono mengutarakan empat partai berkumpul dan menyelenggarakan deklarasi karena memiliki niatan dan tekad yang sama, yakni memajukan Kota Depok melalui hajat demokrasi pemilihan wali kota dan wakil wali kota Depok 2020.
“Yakin berempat sampai KPU Kota Depok mendukung calon wali kota dan wakil wali kota. Koalisi ini sudah direstui tingkat DPP. Selanjutnya adalah melakukan rapat dan membentuk tim kemenangan,” ujar Fitri yang juga selaku Sekretaris DPD PAN Kota Depok.
