Harian Sederhana, Cibinong – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor berencana menggunakan sisa anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) bencana alam banjir bandang, longsor dan anggaran pembebasan lahan calon ibu kota Bogor Barat di Kecamatan Cigudeg digeser sementara untuk penangganan Pandemi Virus Corona (Covid-19).
Perihal pergeseran anggaran sisa BTT kepada penanganan pandemi covid-19 tersebut dibenarkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin.
Burhanudin menjelaskan, pergeseran anggarana sisa BTT itu dilakukan sebagai upaya Pemkab Bogor menyelamatkan nyawa masyarakatnya dari bencana persebaran virus corona.
“Nyawa manusia itu yang utama, hingga sisa anggaran BTT bencana alam banjir bandang dan longsor lalu anggaran pembebasan lahan calon ibu kota Bogor Barat di Kecamatan Cigudeg bantuan dari KORPRI dengan total besar Rp 80 miliar untuk sementara kami geser untuk penangganan penyebaran virus corona,” kata Burhanudin seperti melansir inilahkoran, Selasa (1/4).
Burhaudin yang juga sebagai Ketua Harian Gugus Tugas Penyebaran Covid 19 Kabupaten Bogor menjelaskan tidak menutup kemungkinan anggaran program kerja lainnya pun juga digeser, dan dialihakn untuk penanganan pandemi covid-19.
“Kalau penyebarannya virus corona ini masih masif maka tidak menutup kemungkinan anggaran program kerja lainnya juga digeser. Jika tidak, maka anggaran pembebasan lahan calon ibu kota Bogor Barat di Kecamatan Cigudeg akan kami anggarkan lagi pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD – P),” ucap Burhanudin.
Burhanudin menjelaskan penggeseran anggaran sisa BTT bencana alam banjir bandang dan longsor serta pembebasan lahan calon ibu kota Bogor Barat di Kecamatan Cigudeg untuk penangganan penyebaran wabah virus corona ini sudah diberitahukan ke rekan – rekan wakil rakyat terutama di badan anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Bogor.
“Saya yang juga Ketua Tim Anggaran Pendapatan Daerah (TAPD) hari ini bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait sudah memaparkan pergeseran – pergeseran anggaran yang kami lakukan demi efektifitas dan efesiensinya kegiatan,” jelas Burhan sapaan akrabnya.
Dilain pihak, pergeseran anggaran sisa Biaya Tak Terduga (BTT) bencana alam banjir bandang, longsor dan anggaran pembebasan lahan calon ibu kota Bogor Barat di Kecamatan Cigudeg untuk penangganan bencana non alam penyebaran wabah virus corona (covid 19) dirasa kurang. Hal itu dikemukakan oleh Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto.
Rudy meminta selain sisa BTT, anggaran untuk pelatihan, seminar dan kunjungan dinas atau kegiatan lainnya yang tidak mungkin dilaksanakan juga harus digeser demi tersedianya anggaran pencegahan penyebaran wabah virus corona.
“Hemat saya, dana Rp 80 miliar untuk pencegahan penyebaran wabah virus corona itu kurang, kemungkinan anggaran pelatihan, seminar dan kunjungan dinas atau kegiatan lainnya yang tidak mungkin dilaksanakan juga harus digeser,” pinta Rudy.
Dia menerangkan pemerintah daerah harus menyiapkan dana semaksimal mungkin untuk pembelian alat pengaman diri (APD) petugas kesehatan, alat test wabah virus corona, obat, vitamin, sembako untuk masyarakat yang menjalani isolasi dan lainnya.
Politisi Gerindra tersebut menyarankan Pemkab Bogor harus bersikap semi kapitalis, yaitu menyiapkan anggaran semaksimal mungkin untuk membeli APD petugas kesehatan, alat test wabah virus corona, obat, vitamin dan sembako untuk masyarakat yang menjalani isolasi.
“Selain itu saya rasa dana Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SILPa) tahun 2019 lalu sebesar Rp 916 miliar juga bisa digunakan untuk penangganan wabah viris corona, hal itu diperbolehkan kok oleh Menteri Dalam Negeri Jenderal (pur) polisi Tito Karnavian,” pungkasn Rudy. (*)
