Harian Sederhana, Jakarta – Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebut penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan protokol kesehatan virus corona atau Covid-19 di daerah-daerah belum maksimal. Hal ini berdasarkan evaluasi yang telah dilakukannya.
Doni mengatakan, masyarakat masih tak menerapkan protokol kesehatan seperti jaga jarak aman dengan baik. Terutama saat pemberlakukan PSBB yang mana tujuannya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.
“Hasil evaluasi yang tadi telah disampaikan Bapak Presiden dan menerima masukan dari para menteri dan para gubernur, tentang masih adanya hal yang belum maksimal dalam menjalankan protokol kesehatan, physical distancing. Termasuk PSBB, karena masih adanya kegiatan untuk kumpul-kumpul,” tutur Doni usai rapat bersama dengan Presiden Jokowi, Senin (27/04).
Karena itu, sebagai Ketua Gugus Tugas, ia mengajak seluruh komponen masyarakat, baik di pusat maupun di daerah untuk betul-betul menerapkan protokol kesehatan dan PSBB di daerahnya masing-masing.
“Janganlah membiarkan masyarakat kita berada pada satu titik, di mana satu sama lainnya saling berdekatan. Karena potensinya akan bisa menimbulkan seseorang itu terpapar, terinfeksi lantas mengalami sakit ringan, sedang, dan akhirnya kritis. Dan hal ini dapat menimbulkan kematian,” terang Doni Monardo.
Ia meminta Gugus Tugas daerah bersama pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat lebih meningkatkan lagi upaya-upaya untuk melindungi warganya dari bahaya Covid-19.
Karena upaya perlindungan warga dari bahaya virus corona tidak mungkin hanya dilakukan oleh pemerintah. Melainkan menjadi tanggung jawab semua pihak dan harus didukung oleh segenap komponen masyarakat.
“Sekali lagi kami mengajak dan mengimbau seluruh pimpinan, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, budayawan, seluruhnya agar betul-betul peduli dengan keselamatan masyarakat kita. Jangan anggap sepele, jangan anggap enteng wabah ini. Wabah ini adalah peristiwa alam yang terjadi berulang kali beberapa ratus tahun yang lalu,” terangnya.









