Harian Sederhana, Sukabumi – Hujan deras yang terjadi dengan intensitas tinggi menyebabkan Kota Sukabumi terendam air di sejumlah titik. Bahkan di permukiman warga, air setinggi betis hingga pinggang orang dewasa juga merendam kawasan Terminal Baros di Jalan Lingkar Selatan.
Informasi yang didapat Harian Sederhana, peristiwa tersebut terjadi Minggu (10/05) sekitar pukul 15.00 WIB. Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami mengatakan titik banjir terjadi di Jalan Lio Santa, Citamiang, Limusnunggal, Cibereum dan Baros.
“Ada beberapa rumah yang terendam, ada juga rumah ibadah. Ketinggian air tidak merata ada yang 30 sentimeter sampai 80 sentimeter. Banjir kemungkinan akibat curah hujan tinggi dengan intensitas lama sehingga terjadi luapan air sungai, kemungkinan lainnya akibat tata aliran air yang masih kurang bagus,” kata Zulkarnain kepada wartawan.
Zulkarnain melanjutkan, peristiwa banjir di sekitar Jalan Lio Santa Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang, diduga adanya bangunan salah satu universitas yang berada di sempadan sungai.
“Luapan air itu karena terhalang bangunan di kampus STAI, bangunannya berada di sempadan (menghalangi aliran) sungai sehingga meluap. Ya, sementara kita lakukan penyedotan air biar tidak terlalu lama masuk rumah, jika mengharuskan evakuasi warga ya di evakuasi,” ujarnya.
Hingga pukul 18.00 WIB banjir di sejumlah titik mulai surut dan sebagian warga yang rumahnya terendam mulai membersihkan sisa lumpur. Akibat banjir ini tidak hanya merendam permukiman, tapi beberapa tempat ibadah baik masjid maupun mushola tergenang air.
“Kami masih melakukan pendataan jumlah rumah yang terendam banjir, tapi tidak ada korban pada bencana ini dan untuk kerugian masih dalam hitungan petugas di lokasi, ” tambahnya.
Sementara, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi mengerahkan lima anggota Korps Sukarelawan dan ambulans serta relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) Kecamatan Baros untuk membantu dan mengevakuasi warga.
Anggota Sibat Kelurahan Baros Yasmi mengatakan untuk di Kampung Salagombong sedikitnya ada tiga rumah yang terendam banjir akibat drainase yang tidak berfungsi baik, sehingga air hujan masuk ke permukiman warga.
“Kami saat ini masih bersiaga di lokasi dan membantu warga yang rumah terendam banjir untuk membersihkan sisa lumpur yang masih menggenangi rumah. Kondisi saat ini air mulai berangsur surut dan kami waspada khawatir hujan kembali turun dan debit air naik,” katanya.
Sama halnya, banjir juga terjadi di perbatasan antara Kecamatan Baros dengan Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi tepatnya di sekitar Terminal Jubleg. Air setinggi sekitar 20- 40 cm merendam akses jalan penghubung antar-kedua kecamatan itu.
Relawan ProBumi Indonesia Asep Has yang berada di lokasi kejadian mengatakan banjir tersebut menyebabkan arus lalu lintas menjadi tersendat karena sebagian kendaraan bermotor enggan melewati lokasi banjir khawatir kendaraannya mogok.
Sementara itu, Ogi warga Cicantayan mengaku motornya sempat mogok akibat luapan air yang merendam kawasan Jalan Lingkar Selatan di area Terminal Baros
“Got meluap, hujan deras, motor sempat mogok karena rendaman air menutup mesin masuk ke knalpot. Selain saya ada beberapa pemotor lain yang juga terjebak,” ujarnya. (*)









