Menu

Mode Gelap
Senin, 15 Desember 2025 | 19:31 WIB

Depok

Depok Tanggap Darurat Bencana

badge-check


					Wali Kota Depok, Mohammad Idris meninjau lokasi banjir. Perbesar

Wali Kota Depok, Mohammad Idris meninjau lokasi banjir.

Harian Sederhana, Depok – Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengeluarkan Surat Keputusan Wali Kota Depok No. 433/01/kpts/DPKP/Huk/2020 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir, Tanah Lonsor dan Angin Kencang di Kota Depok pada Kamis (02/01).

Dalam SK tersebut status bencana ditetapkan menjadi tanggap darurat. Hal ini menyusul insiden banjir dan tanah longsor yang merata di seluruh wilayah Kota Depok.

“Keputusan terhadap tanggap darurat bencana longsor, banjir, angin kencang ini dikeluarkan dengan jangka waktu selama 14 hari atau terhitung sejak 1 Januari hingga 14 Januari 2020. Kita menetapkan status ini berdasarkan laporan dan pengkajian cepat dampak dari bencana kemarin, kerugian selain harta benda, infrastruktur, juga jiwa,” tuturnya.

Sehingga, sambung Idris, untuk mencegah kerusakan lebih lanjut serta memperhatikan akibat dan dampak yang ditimbulkan oleh kejadian tersebut, maka perlu ditetapkan status tanggap darurat bencana alam

“Besar anggaran tanggap darurat bencana untuk 2020 sebesar Rp 20 miliar. Peruntukan untuk dua jenis kegiatan yakni permanen dan non permanen,” bebernya.

Orang nomor satu di Kota Depok ini menerangkan, kegiatan permanen meliputi pembangunan terkait infrastruktur yang diakibatkan bencana alam. Untuk non permanen sendiri yakni pembangunan sifatnya sementara dan pelaksanaan bantuan logistik seperti penyediaan tenda darurat, dapur umum, bantuan obat-obat, makanan dan minuman untuk keperluan pengungsi korban bencana.

“Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya keputusan ini dibebankan pada anggaran APBD 2020 serta sumber lainnya yang tidak mengikat,” kata Idris.

Selanjutnya, Idris juga menunjuk Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Depok selaku Komandan Tim Tanggap Darurat Bencana Alam di Kota Depok.

“Saya memerintahkan komandan tim untuk segera berkoordinasi dan menginstruksikan kepada perangkat daerah terkait dan lembaga daerah lainnya dalam upaya melakukan langkah-langkah penangganan tanggap darurat bencana di Kota Depok,” kata Idris.

Ia mengaku, berdasarkan pemantauan dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok, debit air di beberapa wilayah yang terdampak banjir para semakin menurun. Idris juga menyebut, pihaknya melalui DPKP juga telah melakukan penyedotan di sejumlah titik yang masih tergenang agar airnya tidak masuk ke permukiman.

“Saat ini hanya tersisa air yang tergenang seperti di Cinere, Tapos, Cilodong, Cipayung, dan untuk Sawangan di Pasir Putih. Beberapa sudah kita lakukan penyedotan, namun untuk Cilodong dan Pasir Putih karena apabila di pompa dipastikan air masuk lagi ke permukiman. Karena, wilayah tersebut dekat dengan kali yang terletak lebih tinggi dari rumah warga,” imbuh Idris.

Seperti diketahui, sejak malam pergantian tahun di seluruh kawasan Depok didera hujan deras dengan intensitas tinggi dan berkelanjutan. Akibatnya, banjir dan longsor pun terjadi di berbagai wilayah di tersebut.

Banjir dan tanah longsor dengan ketinggian beragam. Warga pun harus dievakuasi dari lokasi. Bencana ini telah menyebabkan empat orang meninggal dunia. Tiga orang tertimpa longsor dan satu terseret arus banjir.

Informasi yang diterima melalui DPKP Kota Depok terdapat puluhan kejadian banjir dan longsor. Setidaknya tercatat ada 34 kejadian di sejumlah wilayah Depok.

“Data peristiwa banjir dan tanah longsor yang kami terima ada 34 kejadian di seluruh Depok,” tutur Kepala DPKP Kota Depok, Gandara Budiana.

Kejadian ini, kata dia, disebabkan hujan deras yang menguyur Depok sejak pergantian malam tahun baru. Sehingga sungai dan saluran air meluap ke pemukiman warga. Meskipun begitu, ia mengaku pihaknya belum melakukan pendataan kerugian yang diakibatkan atas bencana tersebut.

“Kalau untuk kerugian belum diketahui,” tutup Gandara.

Dari data yang dihimpun Harian Sederhana pada Rabu, 1 Januari 2020 terjadi 83 bencana yang terjadi yakni banjir, longsor, dan pohon tumbang. (*)

DATA BENCANA YANG TERJADI DI KOTA DEPOK

Banjir : 57 Titik
Longsor : 25 Titik
Pohon Tumbang : 1 Titik

Total : 83 Titik

DATA KORBAN BENCANA

Meninggal : 3 Orang
Luka-luka : 2 Orang

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

KPK Masih Usut Soal Penyaluran Dana CSR BI dan OJK

14 Desember 2025 - 14:12 WIB

Dindin Saprudin Resmi Jabat Anggota DPRD Kota Depok

28 November 2025 - 12:45 WIB

Wakil Ketua DPRD Kota Depok Tajudin Sosialisasi Fungsi Komisi C ke Warga Grogol

26 November 2025 - 11:03 WIB

BPJS Kesehatan Depok Gelar Ngopi JKN

19 November 2025 - 12:17 WIB

Hajatan 13 Beji 2025: Gen Z Depok Bersatu Lewat Kreativitas dan Budaya Lokal

10 November 2025 - 11:22 WIB

Trending di Depok