Harian Sederhana, Depok – Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Arrahman di Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok pada Sabtu (09/11).
Dalam sambutannya, Said Aqil berpesan agar orang NU harus rajin membaca Alquran. Tak hanya itu, Said Aqil juga bercerita tentang kisah Sayyidina Umar yang masuk Islam karena mendengar bacaan Alquran.
“Di zaman Nabi Muhammad SAW, Sayyidina Umar masuk Islam karena mendengar adiknya membaca Alquran,” kata Kiai Said.
Menurutnya, proses masuk Islam karena mendengar Alquran itu juga terjadi di Pulau Jawa bagian Barat, yaitu Tanah Pasundan. Ia mengisahkan masuk Islam-nya Prabu Siliwangi.
“Demikian juga di Jawa Barat. Prabu Siliwangi yang hendak menyerang Islam membatalkan niatnya karena jatuh cinta pada Subanglarang yang sedang membaca Alquran. Lalu oleh Kiai Hasanudin alias Syekh Quro, ulama ber ras Tionghoa, penyebar Islam pertama di Tanah Sunda, niat Prabu Siliwangi memperistri Subanglarang disetujui dengan syarat Sang Prabu membaca syahadat,” terang Kiai Said bercerita.
Dari perkawinan mereka, Said Aqil melanjutkan, lahirlah pangeran Prabu Kian Santang yang akhirnya dikenal dengan nama Sunan Rahmat Suci yang giat menyebarkan Islam di daerah Pasundan. Lalu dia berpesan kembali yaitu mencontohkan apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad kepada sahabat-sahabatnya yaitu dengan membekali akhlak.
“Orang NU juga harus berakhlak yang baik, mempunyai prinsip. Tidak bisa dipengaruhi oleh hal-hal yang buruk. Orang NU juga harus begitu,” ujarnya.
Karena itu, sebagai bagian dari umat Islam harus memberi keamanan dan kenyamanan. Selanjutnya, Said Aqil mengimbau agar orang NU juga harus berilmu dan mempunyai skill atau kemampuan.
Misalnya, ilmu teknologi atau menguasai media sosial dimana arus informasi yang begitu cepat beredar khususnya melalui medsos. Banyak berita bohong beredar dengan majunya teknologi. Hal ini juga sudah diingatkan oleh Allah dalam Alquran.
Medsos bisa memberi dampak positif, namun banyak juga dampak negatifnya tergantung siapa yang menguasai. “Coba bila informasi dikuasai oleh tukang orang jahat, tukang bohong, akan terjadi adu domba, berita hoaks, memecah belah,” ujar Kiai Said.
Said Aqil juga menyampaikan bahwa setelah Rasul menggembleng sahabat-sahabatnya dengan Alquran, akhlak, dan ilmu. Rasul mengajari kearifan atau hikmah.
“Kearifan ini letaknya ada di hati. Kearifan ini dimiliki oleh orang-orang saleh yang suci hatinya,” tandasnya. (*)









