Harian Sederhana, Bekasi – Keluhan belum diberikannya honorarium bukan saja dikeluhkan pengurus RT RW, melainkan juga kader Posyandu. Seperti diutarakan kader Posyandu RW 11, kelurahan Jaka Mulya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
Nani Nuraini, Ketua Posyandu setempat saat ditemui mengatakan, sejak Februari hingga saat ini honorarium kader Posyandu sebesar Rp400 ribu belum diberikan.
Selain belum diberikan sambung Nani, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, juga pernah menjanjikan akan menaikan honor kader Posyandu menjadi Rp500 ribu.
“Janji itu dikatakan beliau pada bulan Agustus 2017, saat Pak Rahmat Effendi maju kembali sebagai calon Wali Kota,” ungkap wanita berjilbab itu, Jumat (13/9).
Dikatakan, sebenarnya honor atau insentif bagi kader Posyandu sangat dibutuhkan. Mengingat kader Posyandu merupakan ujung tombak masyarakat.
Namun, sambungnya, kendati belum diberikan tidak memutuskan kinerja dari para kader.
“Walau belum diberikan dengan sistem transfer ke rekening, tapi kader Posyandu dan Posbindu RW 11 ini tetap saling membantu. Bahkan 92 orang kader yang ada disini tetap semangat,” tuturnya lirih.
Nani juga mengatakan, harapannya ke depan Posbindu memiliki surat keputusan (SK) tersendiri, sehingga lebih fokus dalam tugasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kepala Badan Pengelolaan Kekayaan Aset Daerah (BPKAD) Sopandi Budiman mengaku pemerintah akan memberikan honor selama 5 bulan hingga bulan Mei.
Ditanya wacana berkembang yang akan menghapuskan insentif dilakukan tahun 2020, Sopandi mengaku hal itu dilihat dari kemampuan keuangan daerah. (*)









