Harian Sederhana, Bekasi – Menyusul terjadinya kecelakaan beruntun di di Tol Cipularang KM 91, Sukatani, Kabupaten Purwakarta, pihak Jasa Raharja Bekasi telah berkoordinasi dengan Jasa Raharja Purwakarta.
Pihaknya juga masih terus memantau perkembangan informasi karena dalam kecelakaan tersebut terdapat delapan orang korban yang merupakan warga Kota Bekasi.
Kepala Jasa Raharja Bekasi, Rio Ulin Mardin mengatakan, dari delapan korban yang merupakan warga Kota Bekasi itu terdapat satu korban anak-anak bernama Safira yang tinggal di Perumnas 3 Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi. Sementara ini mereka mengalami luka-luka dan masih dirawat intensif di Rumah Sakit MH Tamrin, Purwakarta.
“Kami sudah koordinasi dengan Jasa Raharja Purwakarta dan telah menjamin biaya rumah sakit sebesar Rp 20 juta per satu orang,” tutur Rio, Selasa (03/09).
Lanjut Rio, untuk biaya rumah sakit bagi korban luka-luka baik ringan, sedang maupun berat dinilai sudah mengalami kenaikan yang sebelumnya Rp 10 juta saat ini mencapai Rp 20 juta, sedangkan untuk korban meninggal dunia dari sebelumnya Rp 25 juta kini menjadi Rp 50 juta.
Dalam hal ini Jasa Raharja Bekasi, lanjut Rio, pihaknya terus membuka informasi bagi keluarga korban kecelakaann lalu lintas di tol cipularang tersebut khususnya bagi keluarga korban di wilayah Bekasi yang diketahui dari data yang dihimpun kecelakaan itu melibatkan sebanyak 21 kendaraan meliputi mobil pribadi, truk dan bus umum.
Tragedi kecelakaan maut di Tol Cipularang KM 91, Sukatani, Kabupaten Purwakarta pada Senin (2/9/2019) mengakibatkan puluhan korban luka-luka hingga meninggal dunia. Setidaknya ada delapan orang yang dinyatakan meninggal dunia pada kecelakaan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan tersebut.
Ada tiga rumah sakit di Purwakarta yang menjadi rujukan puluhan korban kecelakaan di Tol Cipularang. Dari delapan korban meninggal dunia, baru empat korban yang berhasil diidentifikasi. Sebagian korban pun mendapat perawatan medis di RS MH Thamrin, Bungursari, Purwakarta pada Senin (02/09).
“Totalnya yang mendapatkan perawatan di sini ada 31 korban. Tujuh meninggal dunia, tiga luka berat dan sisanya luka ringan,” kata Kabid Pelayanan Medis RS MH Thamrin Purwakarta, Dr. Jamal Abdul Naser.
Dari total korban meninggal dunia yang ditangani RS MH Thamrin, ada empat korban yang hangus terbakar. Jamal menuturkan bahwa keempat korban tersebut belum dapat diidentifikasi karena kondisinya.
“Dari tujuh korban meninggal dunia baru tiga orang yang teridentifikasi, yang empat korban belum (teridentifikasi) karena kondisinya terbakar,” ucap dia. (*)









