Harian Sederhana, Depok – Sebuah bus pariwisata PO Purnamasari bernomor polisi E 7508 W yang ditumpangi rombongan para kader PKK dari Kelurahan Bojong Pondok Terong (Boponter), Kecamatan Cipayung, Kota Depok dalam perjalan dari Tangkuban Perahu mengalami kecelakaan tunggal di Ciater, Subang, Sabtu (18/01).
Akibat kecelakaan tersebut, delapan orang meninggal dunia, tujuh diantaranya adalah perempuan. Sedangkan satu pria yang turut menjadi korban meninggal dunia adalah sopir bus pariwisata PO Purnamasari.
Sementara itu, dari data yang dihimpun total korban ada 58 penumpang. Selain 8 orang yang tewas, 33 orang mengalami luka berat sedangkan 18 lainnya mengalami luka ringan.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Saptono Erlangga Waskitoroso membenarkan hal tersebut. Kecelakaan bus terjadi pada Sabtu (18/01) sore sekitar pukul 17.15 WIB.
“Kecelakaan tunggal bus pariwisata ini terjadi saat bus tengah melewati jalanan menurun dan berkelok. Bus mengalami oleng ketika melintas di turunan Palasari, Kampung Nagrog, Desa Cisaat, Kecamatan Ciater, Subang,” tuturnya, Minggu (19/01).
Ia mengatakan, bus pariwisata yang diketahui membawa penumpang dari tempat wisata Tangkuban Perahu untuk pulang ke Depok. Sejauh ini, polisi menduga bus tersebut mengalami rem blong.
“Saat itu bus datang dari arah Bandung menuju Subang. Saat melewati jalan menurun, laju kendaraan tidak terkendali ketika melewati jalan menikung kiri melaju lurus keluar dari badan jalan. Akibatnya, bus terguling miring kanan tepatnya di bahu jalan sebelah kanan jalan dari arah Bandung-Subang,” kata Saptono.
Saptono menerangkan, para korban meninggal dunia dan luka berat telah dievakuasi ke Rumah Sakit Ciereng, Subang. Untuk korban luka ringan dibawa ke Puskesmas Palasari dan Jalan Cagak. Selebihnya dirawat di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI).
Korban Tewas Dimakamkan
Mendengar kabar kecelakaan tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok pun langsung bergerak mengerahkan bantuan 37 mobil ambulans, sembilan mobil jenazah, dan dua mobil pemadam kebakaran.
Tujuh jenazah kecelakaan bus maut di Nagrok Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang tiba di Kota Depok. Kedatangan sejumlah korban kecelakaan tersebut disambut isak tangis keluarga.
Pantauan di lapangan, keluarga korban sudah berkumpul di titik penyerahan jenazah di Masjid Assobariyah, Boponter, Kecamatan Cipayung sejak Sabtu dini hari 18 Januari 2020.
Sejumlah jenazah yang telah diletakkan dalam keranda dibawa masuk ke dalam masjid, untuk disalatkan kemudian diserahkan kepada masing-masing keluarga korban disaksikan Wali Kota Depok, Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna.
“Kami memberangkatkan ambulans yang menjemput jenazah ini sejak tadi malam sekitar pukul 24.00 WIB, sampai di sana (RSUD Ciereng Subang) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. Sekarang disalatkan disini kemudian diserahkan ke keluarga karena dimakamkan di lokasi yang berbeda-beda,” tutur Wali Kota Depok, Mohammad Idris, Minggu (19/01).
Idris menerangkan, berdasarkan informasi yang diterima, jumlah korban yang mengalami luka berat dalam insiden kecelakaan tersebut ada sekitar 32 orang, sedangkan luka ringan 18 orang. Seluruhnya telah tiba di Kota Depok sebagian dari mereka dibawa ke Rumah Sakit Universitas Indonesia, untuk memperoleh perawatan lebih lanjut.
“Seluruh korban kembali ke Depok, dengan menggunakan ambulans dari kita 17 armada, sedangkan bantuan dari RSUD Subang 15 mobil. Untuk korban yang mengalami luka langsung dibawa ke RS UI, karena ada yang harus ct scan dan sebagainya,” jelasnya.
Untuk pembiayaan penguburan bagi korban yang meninggal dunia, sambung Idris, dialokasikan langsung oleh Pemkot Depok. Sementara, yang masih harus menjalani perawatan seluruh pembiayaan ditanggung hingga sembuh.
“Yang meninggal dunia ada delapan orang termasuk supir bus, untuk pembiayaan saya alokasikan masing -masing Rp 10 juta bagi keluarga korban yang meninggal,” tegasnya.
Diakuinya sebelum terjadi kecelakaan, puluhan warga Depok tersebut tengah berekreasi di Gunung Tangkuban Perahu. Hal itu, memang sudah menjadi agenda tahunan.
“Kegiatan rekreasi seperti ini memang agenda tahunan. Biasanya mereka kunjungan ke beberapa daerah, kebetulan tahun ini ke Subang,” kata Idris.
“Begitu kejadian saya langsung minta Camat untuk koordinasi dengan dinas penyelamatan dan damkar, tadi malam selesai semuanya kami ke RSUD Subang hingga Polsek dan Polres,” timpalnya lagi.
Kecelakaan yang menimpa kader Posyandu Kelurahan Boponter ini menyisakan duka mendalam bagi Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Depok, Elly Farida. Dirinya mengucapkan belasungkawa yang mendalam untuk para korban.
“Saya Elly Farida atas nama Ketua TP PKK Kota Depok mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya untuk korban kecelakaan perjalanan kader Posyandu Boponter dari Subang ke Depok,” katanya.
Bunda Elly, sapaan akrabnya, juga turut mendoakan para korban agar diampuni dosa-dosanya dan ditempatkan Allah dengan husnul khatimah. Serta keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan.
“Untuk korban yang mengalami luka berat maupun ringan, semoga segera diberikan kesembuhan seperti sedia kala,” ucapnya.
Atas kejadian ini, dirinya turut prihatin dan bisa mendapat hikmah yang besar dari Allah. Serta berharap kader PKK Kota Depok tetap semangat dalam menjalankan aktivitasnya seperti biasa. “Semoga Allah memberi hikmah yang banyak dari kejadian ini. Aamiin,” tandasnya. (*)









