Harian Sederhana, Sukajaya – Paska bencana banjir dan longsor, kegiatan belajar mengajar di Kecamatan Sukajaya pun disetop sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Kebijakan ini dikeluarkan Koordinator Pengawas Pendidikan Kecamatan Sukajaya Aden Juanda melalui WhatsApp Grup kepala sekolah se-Kecamatan Sukajaya, Minggu (05/01).
“Ya, ini lantaran akses ke desa-desa masih terputus longsor. Makanya edaran libur (sekolah-red) disebar lewat grup WA,” tutur Aden Juanda, Senin (06/01).
Ia mengatakan, kegiatan mengajar siswa sekolah dasar (SD) diliburkan bagi sekolah-sekolah yang terdampak bencana longsor maupun dijadikan lokasi pengungsian. Meski begitu, dirinya sampai saat ini belum mendapat laporan berapa jumlah sekolah-sekolah yang rusak dan terancam hingga digunakan pengungsian korban bencana longsor.
“Belum semua, karena banyak kepala sekolah yang tidak bisa dihubungi karena tidak ada sinyal atau HP mati akibat listrik padam dari sejak 1 Januari kemarin,” katanya.
Namun sampai saat ini, pihaknya belum mendapat data berapa jumlah sekolah yang rusak, terancam dan digunakan sebagai tempat pengungsian. “Data sementara sekolah yang diliburkan karena dijadikan pengungsian yaitu 5 sekolah dasar,” kata dia.
Salah satu SD yang diberhentikan sementara kegiatan belajar mengajarnya adalah SDN Sukajaya 03. Pasalnya, ruangan kelas yang berada di sekolah tersebut dipergunakan sebagai tempat mengungsi korban bencana.
Kepala SDN Sukajaya 03, Zenal Abidin menjelaskan, 6 kelas dan 1 perpustakaan digunakan sebagai tempat mengungsi bagi 195 warga Kampung Pasir Kupa, Larangan, Parigi, Congcorang Lebak, Congcorang Tonggoh, Curug, Kebon Kanas dan Kampung Cibadak, Desa Harkat Jaya.
“Yang saya tahu, sekolah yang dipakai mengungsi di sini saja. Soalnya di SDN Banar 1, Banar 2 rawan. Jadi enggak dipakai,” katanya kepada wartawan di Bogor.
Menurutnya, jika KBM berjalan seperti biasa, waktu belajar dipakai menjadi dua sesi pagi dan siang. “Kalau pagi jam 7 sampai 9.30 WIB. Siang jam 10 sampai 12.30, WIB,” kata dia.
Pihaknya pun tidak tahu sampai kapan keadaan ini akan berlangsung. Zenal berharap keadaan pulih secepatnya agar sekolah bisa berjalan seperti biasa. “Saya juga tidak tahu sampai kapan, semoga secepatnya aman. Soalnya kasihan para siswa juga harus mengejar program pendidikan,” tandasnya. (*)









