Harian Sederhana, Bogor – Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Budi Arie Setiadi melakukan kunjungan ke enam desa tertinggal di Kabupaten Bogor pada Jumat, (22/11).
Keenam desa yang dikunjungi tersebut adalah Desa Gorowong, Desa Pingku dan Desa Dago yang terletak di Kecamatan Parung Panjang. Kemudian Desa Kertajaya, Desa Taman Sari dan Desa Sukasari yang terletak di Kecamatan Rumpin.
Budi Arie mengatakan, kunjungan ini dalam rangka peninjauan langsung terhadap progres perkembangan pembangunan desa melalui anggaran yang berasal dari dana desa. Budi juga ingin mengetahui secara langsung permasalahan yang terdapat di desa tertinggal.
“Pastinya kita akan bantu cari solusinya. Kami ingin status desa tertinggalnya menjadi desa yang berkembang, maju serta mandiri. Ironis di dekat Jakarta masih ada desa tertinggal,” tuturnya kepada wartawan.
Pada kesempatan itu juga, Budi mengingatkan dan meminta kepada kepala desa serta masyarakat agar memanfaatkan dana desa ke program peningkatan SDM desa serta pemberdayaan ekonomi. Saat ini menurutnya pemanfaatan dana cenderung ke pembangunan infrastruktur.
“Kalau ada potensi di desa itu seperti pariwisata, kembangkan pariwisata yang ada di desa agar dapat meningkatkan pendapatan desa dan masyarakat desa,” ucapnya.
Menurutnya, desa-desa yang dikunjunginya tersebut tidak terlihat seperti desa tertinggal. Pasalnya, dari segi infrastruktur, akses jalan, dan akses jaringan komunikasinya sudah tersedia.
“Mungkin ada indikator yang masih kurang untuk melepas status desa tertinggalnya. Oleh karena itu, kita berharap agar dana desa ini kita gunakan untuk meningkatkan produktivitas ekonomi desa,” harapnya.
“Dengan memanfaatkan berbagai potensi yang ada di desa, kami berharap, kurang dari lima tahun ke depan sudah tidak ada lagi desa tertinggal di Kabupaten Bogor,” tandas Budi. (*)









