Harian Sederhana – Ada kabar gembira, karena sebentar lagi pertunjukan akrobatik lumba-lumba dan aneka satwa lainnya akan hadir kembali di Kota Depok.
Penanggung jawab lapangan PT Wersut Seguni Indonesia (WSI), Rohmadi mengatakan pihaknya akan mengadakan pertunjukan lumba-lumba dan aneka satwa lainnya lagi di Kota Depok mulai dari tanggal 5 Oktober hingga 11 November 2018.
“Untuk tempat masih di wilayah yang sama, yakni kawasan Grand Depok City (GDC-red) atau persisnya samping wahana air kolam renang Alladin,” kata Rohmadi kepada Harian Sederhana, Selasa (02/10).
Dikatakan Romi sapaan akrabnya, kunjungan dan kehadiran di Kota Depok ini karena banyak permintaan masyarakat. Disamping itu, hadir kembali di Kota Depok sudah kedua kalinya sejak terakhir di tahun 2015 lalu.
Visi misinya masih tetap sama yakni memperkenalkan serta memberikan edukasi terhadap anak-anak bahwa lumba-lumba dan aneka satwa lainnya itu apa.
“Kita memberikan edukasi kepada anak-anak seperti lumba-lumba itu jenis hewan apa, bernafas dengan apa, dan lainnya, karena saya yakin anak-anak kita mengetahui lumba-lumba hanya sebatas dari gambar dan visual lainnya saja. Dan kami hadir untuk memperkenalkan lumba-lumba secara detail, selain itu ada juga burung kakaktua, beruang dan linsang,” ungkap Romi.
Saat disinggung mengenai harga tiket masuk untuk pertunjukan lumba-lumba dan aneka satwa lainnya itu, dijelaskan Romi, untuk tiket masuk masih tetap dengan harga yang dulu, belum ada perubahan.
“Untuk tiket masuk masih sama yaitu Rp. 25 ribu untuk rombongan anak-anak sekolah dan umum Rp. 40 ribu, sedangkan VIP 60 ribu. Kita buka mulai pukul 10.40-19.30 WIB dari Senin hingga Jum’at. Sedangkan, Sabtu dan Minggu atau hari libur dibuka pukul 09.00 sampai 19.30 WIB, masing-masing durasinya selama 60 menit,” imbuhnya.
Romi menambahkan, berharap kepada seluruh masyarakat Kota Depok berbondong-bondong untuk menyaksikan pertunjukan lumba-lumba yang akan digelar di GDC.
“Selain kita bekerja sama dengan dinas terkait, kita juga jemput bola kepada anak-anak Paud, TK, RA, SD, dan kelompok belajar. Pokoknya lembaga-lembaga pendidikan dari tingkat sekolah dasar kebawah. Karena kita akan memberikan edukasi pemahaman terhadap satwa yang kita punya,” tandasnya. (po)
