Menu

Mode Gelap
Selasa, 16 Desember 2025 | 10:05 WIB

Bogor

Masa Tanggap Darurat Akan Berakhir, Desa Cileuksa Masih Terisolir

badge-check


					Kondisi Desa Cileuksa yang belum bisa diakses menggunakan kendaraan, baik roda 4 maupun roda 2. Perbesar

Kondisi Desa Cileuksa yang belum bisa diakses menggunakan kendaraan, baik roda 4 maupun roda 2.

Harian Sederhana, Sukajaya – Satu desa di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor masih terisolasi setelah diterjang tanah longsor pada awal tahun baru 2020. Petugas masih berupaya membersihkan material longsor dan membuka akses ke Desa Cileuksa tersebut.

“Sampai hari ini tersisa satu desa yang belum bisa diakses menggunakan kendaraan, baik roda 4 maupun roda 2, itu Desa Cileuksa,” kata Dandim 0621 Kabupaten Bogor, Letkol Inf Harry Eko Sutrisno kepada wartawan, Selasa (14/01).

Menurutnya, banyak titik longsor yang menutup jalanan menuju akses ke desa tersebut. Dia mengatakan distribusi bantuan ke warga di desa tersebut dilakukan lewat udara.

“Tetapi sejauh ini proses distribusi bantuan untuk korban longsor di Desa Cileuksa terus dilakukan, distribusi dilakukan melalui udara menggunakan heli,” ujar Harry.

“Kemarin pengiriman bantuan lewat udara dilakukan ke 4 kampung terpencil, lokasinya berada di bawah kaki Gunung Halimun-Salak. Itu Kampung Cihear, Kampung Cijarian Desa Cileuksa dan Kampung Sarongge, Desa Cisarua,” sambungnya.

Harry menyebut masa tanggap darurat akan berakhir pada 16 Januari 2020. Pihaknya akan melakukan evaluasi untuk menentukan apakah masa tanggap darurat di Kabupaten Bogor diperpanjang atau tidak.

“Tanggal 15 akan dievaluasi dan bila diperlukan akan diperpanjang hingga 7 hari ke depan,” jelasnya.

Dia menyebut warga yang menjadi korban longsor masih membutuhkan bahan makanan. Warga di Desa Cileuksa yang terisolasi juga disebut membutuhkan genset karena listrik padam.

“Selain itu, genset juga dibutuhkan masyarakat di Desa Cileuksa, itu untuk penerangan karena listrik masih mati, belum bisa ditembus PLN,” pungkasnya.

Sementara itu, Tim Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor melansir, 19.246 jiwa masih mengungsi akibat bencana longsor dan banjir bandang hingga Selasa (14/01).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Yani Hassan mengungkapkan jumlah itu berkurang sebanyak 1.618 jiwa dari awalnya 20.844 jiwa. Dari 19.246 jiwa tersebut, sebanyak 1.212 jiwa di wilayah Kecamatan Cigudeg, Kecamatan Nanggung 5.310 jiwa dan Kecamatan Sukajaya 12.724 jiwa.

“Pengungsi-pengungsi ini, tersebar di beberapa lokasi. Kebanyak yang keluar itu mereka memilih untuk kembali ke rumah saudara yang tidak terkena bencana,” kata Yani.

Hingga kini, telah terindentifikasi 4.360 rumah warga mengalami kerusakan akibat bencana alam yang terjadi di Kabupaten Bogor pada Rabu (1/1).

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

KPK Masih Usut Soal Penyaluran Dana CSR BI dan OJK

14 Desember 2025 - 14:12 WIB

Program Budaya GO Titik Temu Budaya dan Teknologi Menuju Masa Depan Kebudayaan

26 Oktober 2025 - 20:28 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Kementerian Kebudayaan Luncurkan Budaya Go

26 Oktober 2025 - 11:10 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Konferensi Musik Indonesia 2025 Dorong Musik Religi sebagai Pilar Spiritual dan Budaya

11 Oktober 2025 - 11:43 WIB

Konferensi Musik Indonesia 2025

KPK Diminta Memperluas Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi CSR dari BI dan OJK

27 Agustus 2025 - 22:32 WIB

Dua Pejabat Pemkab Bogor Digilir KPK.
Trending di Nasional