Menu

Mode Gelap
Senin, 15 Desember 2025 | 16:04 WIB

Bogor

Mendes PDTT Puji Desa Bojongkulur

badge-check


					Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar saat berkunjung ke Desa Bojongkulur. Perbesar

Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar saat berkunjung ke Desa Bojongkulur.

Harian Sederhana, Gunung Putri – Guyub, indah, dan bersih. Ketiga kata tersebut tepat mewakili kondisi situasi Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor yang merupakan salah satu desa mandiri.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar saat berkunjung ke Desa Bojongkulur. Ia bahkan menyebut desa tersebut salah satu desa yang mendekati ‘Desa Surga’.

“Ini mungkin salah satu jenis desa yg akan jadi desa surga. Desa ini bagus, banyak hal yang bisa kita lihat pertama dari sisi pelayanan masyarakatnya, pemerintahnya, warga desanya semua guyub,” tuturnya seperti rilis yang diterima Harian Sederhana.

Ia mengatakan, desa harus dikelola dengan baik agar menjadi embrio dari desa surga, yakni desa yang semuanya untuk warga. Yang dimaksud desa surga adalah desa yang masyarakatnya nyaman dengan wilayah itu. Sehingga tidak ada pikiran untuk berpindah ke lain desa.

“Pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, irigasi, koperasi seluruhnya untuk kemaslahatan warga. Warga pun merasakan nyaman dan tidak pindah kemana-mana,” tutur pria yang akrab disapa Gus Halim tersebut.

Gus Halim menerangkan, ciri-ciri dari desa surga adalah lingkungan bersih, toleransi keagamaan, hubungan sosial baik maupun kenyamanan lingkungan. “Desa Surga ini sebuah impian setelah desa mandiri sesuai dengan ukuran normatif menurut indeks pembangunan desa maupun pencapaian SDG’s terpenuhi,” katanya.

Dia mengawali kunjungannya ke Koperasi Mitra Mandiri Tiga Enam (Komitman 36) di Balai RW 36 Villa Nusa Indah 3. Koperasi ini merupakan salah satu unit usaha BUMDes Bojongkulur Teladan Mandiri dengan menggunakan Dana Desa 2019 sebesar Rp 15 juta yang merupakan kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui penyertaan modal BUMDes. Sebelah koperasi tersebut terdapat Posyandu Anggrek 3 RW 36.

Kunjungan selanjutnya, Mendes Halim meninjau pekerjaan drainase sepanjang 120 meter dengan alokasi anggaran dana desa tahun 2019 sebesar Rp19.689.000, pembangunan dikerjakan oleh TPK dan masyarakat secara swakelola dan padat karya. Pembangunan drainase ini dilakukan untuk mengurangi banjir yang sering terjadi di kawasan tersebut.

Kunjungan terakhir, Menteri Halim meninjau Pasar Desa Bojongkulur yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang semula tanahnya bukan milik desa tapi milik Pemda, dari pemda secara resmi diserahkan ke desa untuk dikelola oleh BUMDes.

“Ini contoh bagus, saya imbau kepada seluruh kabupaten di Indonesia kalau ada pasar desa tanahnya milik pemerintah daerah segera serahkan pada desa untuk dikelola BUMDes untuk kepentingan pembangunan desa. Pertahankan pasar desa tetap menjadi pasar desa milik warga sampai kapanpun, jangan merubah kepemilikannya,” imbuhnya.

Halim menjelaskan, semua desa punya tantangan. Tantangan terberat adalah pertahankan zona desa. Dirinya berpesan untuk menghindari pembangunan yang beralih status kepemilikan.

Pasar harus direvitalisasi, kerja sama dengan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) karena tidak akan merubah status kepemilikan. Tantangannya desa maju seperti ini yaitu pertahankan aset, terangnya.

“Kita ke sini fokus melihat penggunaan dana desa untuk desa yang sudah mandiri. Nanti kita cek ke semua desa dan semua level dari tertinggal, mandiri, maju untuk terkait penggunaan dana desa. Yang perlu dibenahi yaitu kebersihan lingkungan, rasa nyaman, bagaimana gotongroyong, itu salah satu parameter desa surga,” ungkapnya.

Dirinya berharap, setelah desa mandiri, maju, maka suasana hubungan sosial bagus, keakraban antar agama bagus. Bagi desa yang belum berkembang akan disupport dan didampingi secara maksimal dan sinergi dengan lembaga lain supaya terjadi percepatan pembangunan.

“Perlu menjadi referensi bagi desa-desa lain dari Desa Bojongkulur ini yang pertama adalah keguyuban yang saya lihat tadi, dan itu semua harus dimiliki semua desa. Semua warga guyub, perangkat desa menyata dengan warganya, antar masyarakat tidak ada sekat-sekat. Makanya semua desa kunci keberhasilan adalah guyub, rukun dan saling menopang,” katanya.

“Kita akan mengecek di setiap level desa mandiri, desa maju dan desa tertinggal dalam penggunaan dana desa. Melihat pembangunan desa menggunakan dana desa. Alhamdulillah banyak hal yang kita dilihat masyarakat, pemerintahan desa-nya guyub meskipun Desa Bojongkulur ada dipinggiran kota,” katanya.

Halim berpesan kepada kepala desa dan masyarakat agar mempertahankan kondisi desa dan mengelolanya dengan baik.”Tadi kita pesan kepada masyarakat dan kepala desa, apapun yang terjadi kondisi desa ini harus dipertahankan dan dikelola dengan baik,” kata Gus Halim.

Ia berjanji akan mendorong dan mendorong desa tertinggal melalui dana desa dengan pendampingan secara maksimal. “Kita akan sinergikan dengan kementerian di lembaga lain agar terjadi percepatan-percepatan pembangunan desa terutama pada sumber daya manusia,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Bojongkulur Firman Riansyah mengatakan, desa yang ia kelola sudah masuk status desa mandiri menurut IDM dari tahun 2016. Peringkat pertama di Kabupaten Bogor dan Provinsi Jawa Barat. Peringkat ke-7 se-Nasional.

“Jika kita berusaha memenuhi parameter yang ada di IDM, desa akan menjadi sebuah entitas dimana masyarakatnya terpenuhi hak-haknya baik dalam bidang ekonomi, ketersediaan prasarana keuangan, transaksi, usaha, bidang lingkungan, sosial, setiakawan sosial, saling guyub serta berpartisipasi aktif dalam pembangunan desa itulah kekuatan sebuah desa,” terangnya.

Desa Bojongkulur pada 2015 dana desa Rp330 juta, 2016 Rp 700juta, 2017 Rp 900juta, 2018 Rp700juta, 2019 Rp900 juta. Yang kesumuanya digunakan untuk infrastruktur dan pengembangan ekonomi.

Desa Bojongkulur salah satu pengelolaan desanya cukup baik. Dari IDM sejak 2016 status desa mandiri, satu-satunyanya di Kabupaten Bogor. Ke 66 desa terbaik dari dari 100 desa pilihan Kemendes PDTT dan pada 2019 jadi ke-7. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

KPK Masih Usut Soal Penyaluran Dana CSR BI dan OJK

14 Desember 2025 - 14:12 WIB

Program Budaya GO Titik Temu Budaya dan Teknologi Menuju Masa Depan Kebudayaan

26 Oktober 2025 - 20:28 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Kementerian Kebudayaan Luncurkan Budaya Go

26 Oktober 2025 - 11:10 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Konferensi Musik Indonesia 2025 Dorong Musik Religi sebagai Pilar Spiritual dan Budaya

11 Oktober 2025 - 11:43 WIB

Konferensi Musik Indonesia 2025

KPK Diminta Memperluas Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi CSR dari BI dan OJK

27 Agustus 2025 - 22:32 WIB

Dua Pejabat Pemkab Bogor Digilir KPK.
Trending di Nasional