Harian Sederhana, Bekasi – Sejumlah wilayah di Kota Bekasi sudah mengalami kesulitan air. Kendati belum sepenuhnya kering, namun air yang keluar baik menggunakan ledeng, maupun jetpam, air yang keluar sangat minim.
Seperti terjadi di wilayah Kelurahan Cimuning, Mustika Jaya, Kota Bekasi.
Beberapa Rukun Tetangga (RT) di Kelurahan itu, sudah mengalami kesulitan air. Bahkan tidak sedikit dari warga yang mencoba menggali lebih dalam sumurnya.
“Ya air disini sudah mulai susah. Kalaupun keluar seperti air menetes. Makanya banyak warga yang menambah kedalaman sumurnya. Namun upayanya tidak sesuai yang diharapkan,” ujar Lis (40) warga RT3/1 saat ditemui, Senin (21/10).
Senada dikatakan Ida. Menurut warga RT 02, sejak sebulan lalu, dirinya harus menunggu air bak rumahnya penuh agar bisa mandi, dan itu membutuhkan waktu beberapa jam.
“Keluarnya kecil banget. Padahal kedalaman sumur ditambah 5 meter lagi,” ujar ibu beranak empat itu.
Sejumlah warga mengaku, kemarau panjang yang terjadi terindikasi dilakukannya penahanan. Mengingat saat ini pembangunan tengah dilakukan di Kota Bekasi.
“Katakan ya ditahan karena banyak pembangunan di Kota Bekasi, baik jalan, saluran maupun gedung. Kan aneh di beberapa daerah, seperti Jakarta saja sudah hujan, tapi di Kota Bekasi belum,” tutur Maman warga Pondokungu, Bekasi Barat.
Sebelumnya, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengaku, Kota Bekasi masih bisa mengcover kebutuhan air bersih. Meski kemarau panjang melanda Kota Patriot.
Pernyataan orang nomor satu di Kota Bekasi itu diutarakannya menjawab pertanyaan wartawan terkait himbauan sholat Istiqo oleh PBNU.
Menurut politisi partai Golkar Kota Bekasi itu, himbauan pelaksanaan salat minta hujan atau istisqo itu, dilihat dulu beberapa bulan kedepan.
“Jika memang diperlukan hal itu sudah pasti dilakukan,” papar Pepen sapaan akrab Rahmat Effendi beberapa waktu lalu.(*)









