Menu

Mode Gelap
Senin, 15 Desember 2025 | 17:41 WIB

Bogor

Penanggulangan Bencana Perlu Solusi Permanen

badge-check


					Kepala BNPB, Doni Monardo (FOTO : istimewa) Perbesar

Kepala BNPB, Doni Monardo (FOTO : istimewa)

Harian Sederhana, Sentul – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat data bencana selama satu dekade di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Karena itu, BNPB membutuhkan solusi permanen untuk menanggulangi bencana di Tanah Air.

Hal tersebut diungkapkan Kepala BNPB, Doni Monardo di sela-sela acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BNPB di Sentul, Bogor, Selasa (04/02).

“Data menunjukan, eskalasi jumlah bencana mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berkaca dari kejadian bencana satu dekade terakhir, maka dapat disimpulkan hampir semua bencana ancamannya permanen dan selalu berulang. Oleh karenanya, perlu dicari solusi yang juga permanen,” tuturnya.

Apalagi ancaman atau bencana yang terjadi berulang kali. Seperti di musim hujan, masyarakat dihadapkan dengan ancaman banjir, tanah longsor, abrasi pantai, dan juga angin puting beliung. Lalu pada musim kemarau, ancaman bencana yang terjadi meliputi kekeringan serta juga kebakaran hutan dan lahan yang diikuti dengan bencana asap.

“Ada lagi klaster bencana yag sifatnya sewaktu-waktu muncul tanpa kita ketahui kapan akan terjadi. Seperti gunung api meletus, juga gempa diikuti tsunami,” tambahnya.

Berdasarkan sejumlah riset, lanjut Doni Monardo, menunjukkan gempa dan tsunami merupakan kejadian berulang. Meskipun bencana ini belum dapat dicegah, namun menurutnya diperlukan langkah mitigasi untuk menghindari ancaman bencana ini.

Tidak hanya bencana alam, solusi permanen juga harus dicari untuk bencana non alam yang juga memerlukan kesiapsiagaan seperti gagal teknologi, limbah dan wabah penyakit seperti virus Korona yang saat ini sedang dihadapi Tiongkok, juga Indonesia.

Dalam mencari solusi permanen tersebut, menurut Doni Monardo, sangat penting menjaga dan merawat sinergisitas antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah sesuai dengan instruksi Presiden Jokowi.

“Diperlukan juga kesadaran kolektif semua pihak karena sejumlah bencana yang terjadi disebabkan oleh perilaku manusia. Oleh karenanya tanpa terkecuali, semua wajib gotong royong, urun rembuk menkontribusikan pikiran dan bakti dalam rangka pengurangan risiko bencana.

“Karena itu dalam Rakornas tahun 2020 ini, kami mengusung tema Penanggulangan Bencana adalah Urusan Bersama. Acara ini dihadiri 10.000 peserta dari berbagai kalangan dan lintas lembaga, dari seluruh Indonesia serta kaum difabel telah hadir dalam acara ini dan siap menerima arahan dari Bapak Presiden,” terang Doni.

Dalam acara rakornas ini, BPNB juga melibatkan sekitar 120 pakar dari berbagai disiplin ilmu dan praktisi kebencanaan. Hasil diskusi dari berbagai panel pun nantinya dapat dijadikan sebagai acuan dalam merespon setiap bencana yang terjadi. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

KPK Masih Usut Soal Penyaluran Dana CSR BI dan OJK

14 Desember 2025 - 14:12 WIB

Program Budaya GO Titik Temu Budaya dan Teknologi Menuju Masa Depan Kebudayaan

26 Oktober 2025 - 20:28 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Kementerian Kebudayaan Luncurkan Budaya Go

26 Oktober 2025 - 11:10 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Konferensi Musik Indonesia 2025 Dorong Musik Religi sebagai Pilar Spiritual dan Budaya

11 Oktober 2025 - 11:43 WIB

Konferensi Musik Indonesia 2025

KPK Diminta Memperluas Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi CSR dari BI dan OJK

27 Agustus 2025 - 22:32 WIB

Dua Pejabat Pemkab Bogor Digilir KPK.
Trending di Nasional