Terpisah, Herdi selaku petugas operator Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Depok yang bertugas di Kelurahan Depok mengatakan, di dalam data base perekaman E-KTP, yang bersangkutan memang benar bermukim di Jalan Dahlia, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas.
“Kalau kami lihat lihat di data base sebelumnya tinggal di Beji lalu pindah ke Depok lama. Selain Reynhard, satu adik perempuan dan orang tuanya juga tercatat di alamat yang sama,” kata Herdy.
Seperti diketahui, Reynhard Sinaga divonis hukuman penjara seumur hidup lantaran terbukti telah melakukan penyerangan seksual kepada terhadap 159 kasus perkosaan dan serangan seksual kepada 48 laki-laki. Di antara 159 kasus tersebut terdapat 136 perkosaan, di mana sejumlah korban diperkosa berkali-kali selama 2,5 tahun.
Modusnya, Reynhard membujuk para korban ke apartemennya dengan kedok sebagai “good Samaritan”, lalu membiusnya kemudian melecehkan secara seksual setelah mereka pingsan.
Wakil Kepala Penuntut, Ian Rushton dalam persidangan menyebut Reynhard sebagai pemerkosa dengan korban paling banyak dalam sejarah hukum Inggris. Reynhard terbukti telah melakukan 159 pelanggaran, termasuk 136 perkosaan yang didokumentasikan melalui dua ponsel miliknya. Polisi belum mengidentifikasi 70 korban lainnya.
Reynhard pun dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dengan jangka waktu minimal 30 tahun. Dia mengklaim para korbannya menikmati memerankan fantasi seksualnya selama hubungan intim, tetapi pembelaan itu digambarkan sebagai menggelikan dan ditolak dengan suara bulat oleh empat juri pengadilan di pengadilan Manchester.
Dalam rekaman video yang jadi barang bukti, banyak dari pria yang menjadi korbannya terdengar mendengkur saat diperkosa. Seorang korban mengatakan kepada pengadilan bahwa ia menunjukkan kepada Reynhard foto scan bayinya yang belum lahir sebelum jatuh pingsan.
Pengakuan itu menepis pernyataan Reynhard bahwa korban menyetujui apa yang diklaimnya sebagai “Fifty Shades of grey-type stuff”.
Reynhard yang pindah ke Inggris pada tahun 2007 pada usia 24 tahun, sebagian besar memangsa para pelajar pada usia belasan atau awal 20-an. Mereka biasanya pergi ke pusat kota Manchester “Tidak menginginkan apa pun selain malam yang baik bersama teman-teman mereka,” kata hakim Suzanne Goddard QC.
Pengadilan mendengar Reynhard memiliki formula yang telah diuji untuk menemukan korbannya di luar klub dalam beberapa menit berjalan kaki dari flatnya di Princess Street, pusat kota Manchester.
Dia akan pergi setelah tengah malam untuk menunggu di luar klub, biasanya Factory atau Fifth, dan memangsa sebagian besar pemuda heteroseksual yang telah diusir penjaga atau kehilangan teman mereka. Beberapa tidak punya uang untuk naik taksi ke rumah atau baterai ponsel mereka habis, sementara yang lain sakit.









