Harian Sederhana, Cigombong – Lima pekerja mengalami kecelakaan kerja akibat longsor di lokasi pembangunan double track atau jalur ganda Bogor-Sukabumi. Dua diantaranya tewas dan tiga lainnya mengalami luka berat dan ringan, Sabtu (16/11).
Dari lima orang korban, dua diantaranya dinyatakan tewas sementara tiga orang lainnya selamat. Informasi yang diberikan BPBD, identitas tiga korban selamat masing-masing bernama Sarpin/Kiswanto (30), Sukardi (44), Parjo (47) ketiganya warga Grobogan, Jawa Tengah.
Kedua korban yakni Muhammad Hanapi (30) dan Tri Wisnu Mukti (34) yang meninggal telah dimakamkan di kampung halamannya, Desa Grobogan.
“Berdasarkan informasi dari saksi dilapangan sekitar pukul 07.00 WIB, 8 orang pekerja melaksanakan pekerjaan rettaining wall atau dinding penahan tanah di tebing setinggi kurang lebih 9 Meter, tiba-tiba tanah tebingan longsor,” kata Budi Prabowo, Plt Kepala BPBD Kabupaten Bogor melalui aplikasi pesan, Sabtu (16/11).
Budi menambahkan tiga orang pekerja berhasil melarikan diri dalam kejadian tersebut. Setelah dilakukan pencarian dengan dibantu Excavator Korban ditemukan 5 Orang dengan kondisi tertimbun. “Tiga selamat dan dua meninggal dunia, untuk korban luka saat ini dirawat di RSUD Ciawi,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Humas Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub, Supandi menjelaskan pekerjaan tersebut berada di bawah Balai Tekhnik Perkeretaapian wilayah Jawa bagian barat.
“Kejadian longsoran galian tanah untuk pekerjaan jalur ganda di KM 19+900 petak jalan Cigombong – Cicurug. Diduga longsor akibat hujan yang terjadi pada Jumat (15/11) dari pukul 15.30 WIB sampai pukul 21.00 WIB berpengaruh pada kondisi tanah di lokasi pekerjaan,” kata Supandi kepada detik.com, Sabtu (16/11).
Dijelaskan Supandi, saat akan melakukan pekerjaan pagi tadi kondisi cerah sehingga pekerjaan dilanjutkan. Ada sebanyak 8 orang pekerja yang tengah melakukan pemasangan bekisting atau dinding penahan tanah di tebing yang ada di lokasi.
“Pas pekerjaan itu ada 8 orang untuk pemasangan bekisting dinding penahan tanah tiba-tiba tanah yang dikerjakan dibelakangnya runtuh menimpa pekerja. Akibat kejadian itu dua orang meninggal dunia, tiga lainnya luka-luka informasi terakhir satu orang yang luka sudah diperbolehkan pulang,” lanjutnya.
Untuk korban meninggal dunia dan luka-luka Supandi memastikan pihaknya akan memberikan santunan. Terkait kelanjutan pekerjaan untuk sementara dihentikan sampai ada evaluasi yang akan dilakukan pihaknya.
“Nanti ada santunan sesuai kemampuan dan kondisi yang ada, selain di bawah kita kan di bawah perusahaan mereka juga nanti ada santunan. Atas kejadian ini yang jelas pekerjaan dihentikan sementara kita lakukan evaluasi terhadap pekerjaan itu. Tentunya sedikit banyak mengganggu progress yang diharapkan. Kita juga perlu lakukan evaluasi,” jelasnya.
Terpisah, Polres Bogor telah memintai keterangan saksi kaitan kecelakaan kerja yang mengakibatkan dua orang tewas dan tiga orang lainnya mengalami luka berat dan ringan di lokasi pembangunan double track atau jalur ganda di Kilometer 19, Desa Wates jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Sabtu (16/11).
“Kami saat ini baru memanggil empat pekerja yang menjadi saksi ambruknya puing-puing maupun tanah, sementara pimpinan PT Hap Saka Mas karena masih sibuk mengurus keluarga korban belum kami mintai keterangan,” ucap Kapolres Bogor AKBP Muhammad Jhoni kepada wartawan, Minggu (17/11).
Dijelaskannya, dari keterangan saksi yang dihimpun belum mengarah pada kesimpulan dari penyidikan apakah peristiwa kecelakaan tersebut terdapat unsut kelalaian dari PT Hap Saka Mas, perusahaan tempat mempekerjakan korban. Atau bencana itu murni faktor alam.
“Kami belum bisa menyimpulkan ini murni bencana alam atau kelalaian kerja dari pelaksana proyek double track Kereta Api Bogor-Sukabumi. Kepolisian masih akan memeriksa Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan meminta keterangan para ahli kontruksi untuk nantinya dibuat kesimpulan,” jelasnya.
Patut diketahui, hujan deras dentan intensitas tinggi mengguyur daerah Cigombong dan sekitarnya pada Jum’at malam (15/11/2019). Esok paginya, Sabtu (16/11/2019) kabar terjadinya longsor tersebut tersiar hingga mewarnai dunia maya.
Menurut keterangan dilokasi kejadian tiga orang pekerja selamat dalam posisi ada di luar pada saat proses pembangunan besi untuk coran dinding penyangga. Sementara itu, dua pekerja lain berada dalam kondisi meninggal dunia akibat tertimpa rangka besi dinding.
“Dua ini tertimbun besi antara besi yang kanan dan kiri yang menyebabkan meninggal dunia. (Dugaan penyebab kematian korban) Nanti kita cek dulu, yang jelas ada longsor,” jelas Camat Cigombong, Basrowi.
Informasi yang dihimpun dari lapangan, ada lima pekerja dalam kecelakaan dari PT Hapsaka Mas. Mereka adalah Muhamad Hanapi 30 tahun dan Sukardi 44 tahun, warga Kampung Dukuh Sinawa, Desa Kronger, Kecamatan Grati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Dan pekerja bernama Parjo asal Jawa tengah dilarikan ke Puskesmas Cigombong.
Kelima pekerja proyek yang tertimbun longsor sudah berhasil dievakuasi. Dua korban meninggal sudah dibawa ke RSUD Ciawi.
“Yang jadi korban semuanya pekerja proyek, tidak ada warga sekitar. Dua orang meninggal, dua luka berat, dan satu orang luka ringan,” tukasnya. (*)









