Menu

Mode Gelap
Senin, 15 Desember 2025 | 19:14 WIB

Depok

Rumah Ketum PA 212 Diteror Orang Tak Dikenal

badge-check


					Kaca jendela rumah Ketum PA 212, Slamet Maarif hancur dilempari batu oleh orang tak dikenal pada Selasa (18/02) dini hari. (FOTO : Istimewa) Perbesar

Kaca jendela rumah Ketum PA 212, Slamet Maarif hancur dilempari batu oleh orang tak dikenal pada Selasa (18/02) dini hari. (FOTO : Istimewa)

Harian Sederhana, Depok – Rumah Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif yang berada di Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok dilempari batu oleh orang tak dikenal pada Selasa (18/02) dini hari.

Dari informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. Akibatnya, kaca jendela rumah Slamet Maarif hancur.

“Dilempari dua buah batu yang cukup besar,” tutur Slamet saat dijumpai wartawan.

Ia mengatakan, dari kesaksian tetangganya, pelaku diduga terdiri dari dua orang yang berboncengan sepeda motor. Pelemparan ini terjadi saat dirinya tengah melaksanakan Salat Subuh di masjid yang terletak tak jauh dari rumahnya.

“Melempar dua batu bata ke arah pintu (masjid),” kata Slamet.

Slamet menyebut akibat teror itu, keluarganya masih trauma. Ia menduga aksi teror ini karena menjelang aksi Jumat, 21 Februari 2020 atau yang dikenal 212. Apa yang dialaminya ini diyakini ada kaitan dengan rencana aksi yang bakal digelar pada 21 Februari tersebut.

Seperti diketahui, Elemen Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama dan Persaudaraan Alumni (PA) 212, rencananya akan menggelar aksi untuk merespons sejumlah kasus korupsi yang makin merajalela di Tanah Air.

Salah satu yang menjadi perhatian mereka adalah kasus korupsi yang melibatkan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Harun Masiku. Aksi teror yang dialaminya ini sudah dilaporkan ke Polsek Cimanggis. Pihak kepolisian diharap bisa mengungkap dan menangkap pelaku di balik insiden ini.

“Menduga ini terkait dengan rencana aksi 212 berantas korupsi,” katanya.

Ia pun menyebut, rumahnya bakal dijaga usai aksi teror oleh orang tak dikenal. Penjagaan dilakukan oleh sejumlah laskar dan berbagai organisasi Islam.

“Ya (dijagain), 24 jam ya dari laskar, brigade, ada juga dari anggota Bang Japar (Jawara dan Pengacara), dan yang lainnya. Alhamdulillah mereka jagain kami selama 24 jam,” kata Slamet.

Slamet mengungkapkan, awalnya ia mengira timpukan batu yang menyasar rumahnya itu hanyalah suara piring pecah tetangga. Peristiwa itu terjadi dua kali, yakni sekira pukul 03.15 WIB dan jelang subuh

“Tadinya saya pikir tetangga, mungkin ini piring jatuh atau etalase dagangannya jatuh, tapi kemudian di luar tetangga ramai bilang, Pak Ustaz rumahnya gitu ada maling,” ucapnya.

Saat diperiksa, ternyata kaca jendela rumah bagian depan telah pecah. “Kita keluar ternyata kaca jendela dua-duanya sudah pecah dan di bawahnya ada dua buah batu yang cukup besar,” ujarnya

Menurut keterangan tetangga, kata Slamet, pelakunya berjumlah dua orang. Mereka menggunakan motor dan melaju cukup kencang.

“Kesaksian tetangga yang melihat dari gorden jendela itu pelakunya dua orang menggunakan motor matik langsung kencang begitu,” katanya.

Lebih lanjut Slamet mengaku bersama keluarga sempat terkejut dengan kejadian ini. “Keluarga ya kaget saja, tetapi insya Allah tidak sampai trauma,” ujarnya

Sementara itu, Iyus yang merupakan tetangga samping rumah Slamet, pelakunya berjumlah lebih dari satu orang. Mereka saling berboncengan menggunakan satu motor.

“Yang lihat anak saya. Dia intip dari gorden kamar katanya pelaku enggak pakai helm, pakai jaket karena gelap ya jadi enggak tahu warnanya. Rambut pendek orangnya kecil-kecil gitu,” katanya.

Diungkapkan Iyus, peristiwa pelemparan batu itu terjadi dua kali. Kejadian pertama berlangsung sekira pukul 03:15 WIB.

“Saya kan bangun tuh jam tiga, kejadiannya jam 3.15 lah. Saya lagi masak di dapur terus bunyi duar gitu kan saya pikir etalase saya roboh. Saya enggak keluar takut. Tapi anak saya lihat dari kamar buka hordeng doang ada dua orang akai motor kenceng.” katanya

Lebih lanjut wanita 59 tahun ini mengatakan, selang beberapa jam kemudian, aksi serupa kembali terjadi. Lagi-lagi peristiwa itu berlangsung cepat sehingga Iyus tidak sempat melihat para pelakunya.

“Saya buka warung kan jam lima mengantar makanan ke warung pulang setengah enam ada yang beli saya melayani baru saya masuk sampai situ bunyi lagi jeger. Jadi dua kali kejadian dan enggak ada yang lihat,” ujarnya.

Akibat kejadian itu, kaca jendela bagian depan rumah Ustaz Slamet pecah. Di tempat kejadian perkara (TKP) sempat ditemukan batu bata dan batu puing berserakan di teras. Hingga kini kasusnya masih dalam penyelidikan polisi. (Vivanews/Wahyu Saputra)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

KPK Masih Usut Soal Penyaluran Dana CSR BI dan OJK

14 Desember 2025 - 14:12 WIB

Dindin Saprudin Resmi Jabat Anggota DPRD Kota Depok

28 November 2025 - 12:45 WIB

Wakil Ketua DPRD Kota Depok Tajudin Sosialisasi Fungsi Komisi C ke Warga Grogol

26 November 2025 - 11:03 WIB

BPJS Kesehatan Depok Gelar Ngopi JKN

19 November 2025 - 12:17 WIB

Hajatan 13 Beji 2025: Gen Z Depok Bersatu Lewat Kreativitas dan Budaya Lokal

10 November 2025 - 11:22 WIB

Trending di Depok