Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Koperasi Perdagangan Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kota Sukabumi, Didin Syafrudin mengatakan, dari laporan yang diterimanya, ribuan masyarakat yang memadati area pusat pembelanjaan tersebut membeli kebutuhan pokok sebagai persediaan menjelang PSBB.
“Benar, warga cukup panik sehingga membeli persediaan untuk bekal PSBB, tapi saya harap hal itu tidak dilakukan apa lagi masyarkat yang tidak memperhatikan sosial distancing dan protokol kesehatan,” tuturnya kepada wartawan, Senin (04/05).
Para pemilik supermarket, swalayan hingga pertokoan di Kota Sukabumi nantinya akan dipanggil untuk bertemu Walikota Sukabumi. Selain itu, yang harus menjadi catatan dalam PSBB supermarket dan minimarket serta toko penyedia kebutuhan pangan masih beroperasi.
“Ya, para pengusaha pemilik pertokoaan akan segera berbicara dengan pak Walikota, dan hingga saat ini kami tidak pernah mengeluarkan pengumuman penurunan supermarket, minimarket hinga pertokoan, sehingga warga jangan panik lantas belanja berlebihan,” kata Didin.
Terpisah, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi meminta kepada masyarakat di wilayahnya untuk tidak perlu panik dengan diterapkannya PSBB. Pasalnya, kegiatan dapat berlangsung seperti biasa. Namun, PSBB ini hanya membatasi pergerakan manusia.
Orang nomor satu di Kota Sukabumi meminta kepada masyarakatnya agar disiplin selama PSBB ini dan tidak keluar rumah bila bukan bersifat urgent. Ia pun mengajak masyarakatnya tinggal di rumah dan ketika keluar rumah juga memperhatikan protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan menjaga jarak.









