Metro Depok – Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar memperingatkan mengenai antisipasi perkembangan teknologi terhadap generasi muda.
Agum Gumelar mengatakan itu saat membuka kegiatan Seminar Nasional dengan Tema Penguatan Karakter Anak di Era Digital di Gedung SD Karakter Geunis Islamic School, Jln. SMP Segar, Bawah Masjid Al-Ikhlas RT005/001, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Rabu (18/07).
Dia mengatakan saat ini pemakaian media sosial sebagai salah satu bentuk perkembangan teknologi sangat luas di kalangan anak muda, termasuk pelajar.
“Kami rasa anak muda rentang usia 6-22 tahun termasuk siswa SD sampai dengan mahasiswa merupakan kelompok rawan penggunaan teknologi,” katanya.
Hal ini disebakan kondisi psikologisnya belum stabil, ditambah factor luar yang bisa mempengaruhi karakter mereka.
Kemudian wawasan hidup belum luas, mereka juga belum menguasai literasi digital serta belum bias menimbang dengan benar akibat dari perbuatannya.
Untuk mencegah dampak negative penggunaan teknologi agar tidak mempengaruhi karakter dan tindakan anak-anak maka perlu adanya peranan orang tua. Tak hanya itu, peranan lingkungan dan pemerintah juga diperlukan dalam hal ini.
“Masing-masing perlu mengambil peranan. Peran aktif diperlukan sesuai dengan posisi dan tanggung jawabnya,” katanya.
Di era globalisasi ini, kata Agum generasi muda harus dibekali dengan tiga hal utama. Yaitu adanya rasa nasionalisme yang kuat sehingga mereka bisa cinta Tanah Air, semangan kebangsaan, rela berkorban dan kerja keras.
Yang kedua perlu adanya sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing sehingga mereka mampu memenangkan persaingan antar bangsa di era globalisasi yang serba kompetitif ini. Ketiga adalah ditumbuhkannya sikap disiplin dalam kehidupan sehari-hari.
Di lokasi sama Miss Indonesia Tahun 2018 Alya Nurshabrina mengatakan disiplin yang tinggi mutlak dimiliki oleh anak bangsa agar tercipta law abiding citizen dan law abiding society.
Dia mengatakan wali murid yang datang agar bersama-sama mendidik anak-anak menjadi anak yang berkarakter baik di era milenial.
Pasalnya di era ini dunia digital sudah berkembang secara pesat sehingga dapat mempengaruhi karakter anak.
Generasi sekarang anak sudah mengenal teknologi jadinya anak-anak ini sudah terekspos dengan internet.
“Kami nilai ada positif dan negatif, negatifnya bisa berbau pornografi di internet namun positifnya jauh lebih banyak,” katanya.
Menurutnya, dengan adanya internet bisa diambil hal positifnya. Dengan internet menjadi bisa cepat mengakses hal baru dan belajar.
Oleh karenanya, orang tua tidak boleh gagap teknologi (gaptek) dan harus bisa mengetahui perkembangan teknologi.
“Jangan sampai menghindari semua perkembangan masa kini karena takut merusak anak kita,” katanya.
Sehingga cara pandangnya adalah harus melihat sosmed sebagai alat mengajar untuk membantu perkembangan anak, bukan sekedar hiburan.
Alya juga mengingatkan bahwa komunikasi hal penting dalam membentuk karakter dan harus dilakukan dua arah. Sehingga penting komunikasi untuk cari tahu apakah sedang belajar atau cari info baru.
“Lebih banyak bertanya, jadi tangkap anak-anak sedang melihat gadget sebagai bentuk alat untuk mengobrol,” katanya. (Aji/MD/JPG)









