Menu

Mode Gelap
Selasa, 16 Desember 2025 | 10:44 WIB

Depok

Waspada! Jalan Maut Grand Depok City

badge-check


					Lokasi kecelakaan yang terjadi di Jalan Grand Depok City (GDC) Depok. Banyak lubang-lubang besar berbahaya di jalan sepanjang 2,5 km itu. Perbesar

Lokasi kecelakaan yang terjadi di Jalan Grand Depok City (GDC) Depok. Banyak lubang-lubang besar berbahaya di jalan sepanjang 2,5 km itu.

Harian Sederhana, Depok – Seorang guru mengaji, Anggraito Andarbeni meninggal dunia karena kecelakaan yang terjadi di kawasan Grand Depok City (GDC) Depok. Korban terjatuh dari motornya dan mengalami luka di kepala hingga meninggal dunia pada Minggu (08/12).

Sapto Waluyo, salah satu kerabat korban mengatakan, korban terjatuh akibat lubang yang ada di jalan tersebut tepatnya dekat jembatan Kali Ciliwung. Anggraito jatuh sekitar pukul 06.00 WIB dan dibawa ke Rumah Sakit Hermina untuk mendapatkan perawatan. Namun naas, korban sudah tidak tertolong.

“Nggak ada saksi mata dalam kejadian tersebut. Beberapa menit kemudian, pengendara lain menemukan jasadnya tergeletak dan membawa ke RS Hermina,” katanya, Senin (09/12).

Baca juga : (Wali Kota Pastikan Jalan GDC Segera Digarap)

Dari penglihatannya, di lokasi tempat korban jatuh memang terdapat banyak lubang. Kemudian banyak batu krikil kecil sehingga membahayakan warga yang menggunakan sepeda motor.

“Di jalur seberang jalan sedang dicor entah sampai kapan selesai. Saya merenung siapa yang bertanggung jawab terhadap jalan berlubang? Apa penyebab kecelakaan,” ucapnya.

Istri Anggraito, Leni membenarkan suaminya mengalami kecelakaan di kawasan GDC. Meskipun begitu, dirinya tidak akan menuntut pihak GDC. Namun, dia berharap GDC segera memperbaiki jalan agar tidak ada korban lagi seperti suaminya.

“Tidak, saya sih tidak (menuntut GDC), sudah jalannya. Tapi jangan sampai ada Beni selanjutnya, korban selanjutnya. Lebih baik itu dibenerin saja deh,” kata Leni di rumah duka yang berada di Griya lembah Depok, Kota Depok, Senin (09/12).

Walaupun tidak ada niatan untuk menuntut, Leni memiliki keinginan agar pihak GDC memberikan penjelasan kenapa banyak jalan yang berlubang di area tersebut. Dia mengatakan, pihak GDC juga belum datang menemuinya.

“Iya sih. Pastinya yang lain juga mau tahu gimana kan,” kata Leni.

Leni menjelaskan, suaminya meninggal ketika mengendarai sepeda motor untuk menuju stasiun. Dia mengatakan, suaminya hendak pergi ke Universitas Terbuka untuk mengikuti remedial pada Minggu (8/12) kemarin.

Namun di perjalanan, lanjutnya, dia mendapat informasi kalau suaminya mengalami kecelakaan tunggal dan ditemukan terkapar di jalan. Suaminya, dibawa di Rumah Sakit Hermina, Depok. “Pukul 07.00 WIB meninggalnya. (Penyebab) Pembuluh darah pecah di dalam,” kata Leni.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Jawa Barat, Imam Budi Hartono meminta kepada pihak GDC untuk bertanggungjawab atas peristiwa tersebut. Yakni dengan menambal secepat mungkin untuk jalan-jalan yang sudah membesar lubangnya.

“Pihak GDC juga seyogyanya memberikan santunan atas wafatnya almarhum (Anggraito Andarbeni) yang merupakan warga Depok,” kata pria yang akrab disapa IBH.

IBH juga mengaku dirinya telah menghubungi pihak GDC menanyakan perihal tersebut. “Insha Allah pihak GDC akan memberikan santunan kepada korban,” beber IBH.

Politisi PKS ini berharap kepada GDC agar mempercepat betonisasi jalan-jalan GDC agar tidak ada lagi korban-korban berikutnya. “Betonisasi jalan-jalan GDC harus secepatnya diselesaikan agar tidak ada korban berikutnya,” tegas IBH.

Dari informasi yang dihimpun Harian Sederhana, Anggraito Andarbeni merupakan pengajar tahfidz di salah satu sekolah Islam. Semasa hidupnya, almarhum aktif di Masjid RW 25 Kelurahan Abadijaya.

Bukan itu saja, pria yang akrab disapa Beni juga merupakan pengajar bela diri. Almarhum juga sebagai PJ RW 25 DPRa PKS Abadijaya serta aktif sebagai kepanduan DPC PKS Sukmajaya.

Kondisi Jalan GDC

Pantauan di lokasi, kerusakan badan jalan di sepanjang Boulevard GDC terlihat sangat parah. Banyak lubang-lubang besar berbahaya di jalan sepanjang 2,5 km itu. Hal itu diperparah dengan minimnya pencahayaan di beberapa titik pada malam hari yang membuat pengendara rawan mengalami kecelakaan.

Kerusakan Jalan Boulevard GDC tersebut membentak mulai dari pintu gerbang tepatnya dekat jembatan Kali Ciliwung di pertigaan Jalan Raya Kartini sampai pertigaan Pasar Pucung, Cilodong. Kondisi diperparah dengan revitalisasi jalan yang sampai saat ini urung selesai dan membuat jalan tersebut setengah bagus dan setengah buruk.

Informasi yang dihimpun dari warga dan pedagang sekitar, kecelakaan sering kali terjadi di jalur tersebut. Rata-rata penyebab jatuhnya pengendara karena atau menghindari lubang. Semoga hal ini tidak kembali terulang dan jalan tersebut dapat cepat selesai diperbaiki.

Sampai berita ini diturunkan, Harian Sederhana mencoba menghubungi pihak GDC. Namun sayangnya belum mendapatkan jawaban. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

KPK Masih Usut Soal Penyaluran Dana CSR BI dan OJK

14 Desember 2025 - 14:12 WIB

Dindin Saprudin Resmi Jabat Anggota DPRD Kota Depok

28 November 2025 - 12:45 WIB

Wakil Ketua DPRD Kota Depok Tajudin Sosialisasi Fungsi Komisi C ke Warga Grogol

26 November 2025 - 11:03 WIB

BPJS Kesehatan Depok Gelar Ngopi JKN

19 November 2025 - 12:17 WIB

Hajatan 13 Beji 2025: Gen Z Depok Bersatu Lewat Kreativitas dan Budaya Lokal

10 November 2025 - 11:22 WIB

Trending di Depok