Harian Sederhana, Bandung – Sebanyak 567 siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) se Jawa Barat, siap bertanding di Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Tingkat Provinsi Jabar Tahun 2019.
Kegiatan yang berlangsung hingga 16 Agustus 2019 mendatang, menggelar 10 mata lomba. Nantinya, peraih juara 1 akan mewakili Jabar di tingkat nasional yang akan dilaksanakan di Provinsi Banten pada 15 hingga 21 September 2019.
Acara FLS2N tingkat SD/SMP ini dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar, Dewi Sartika, di Grand Hotel Lembang, Kabupaten Bandung Barat, kemarin. Kadisdik meyakini, seluruh peserta merupakan siswa unggulan dan yang terbaik.
“Mereka adalah anak-anak luar biasa. Ada 4,5 juta siswa SD serta 1,7 juta siswa SMP di Jabar dan jumlah tersebut diwakili oleh anak-anak yang ada di sini. Hal ini harus kita apresiasi,” ujarnya.
Selain itu, Kadisdik juga mengapresiasi para guru, pembimbing, dan pelatih yang selalu mendorong kemampuan siswa. “Pelatih dan pembimbing telah menghadirkan anak-anak hebat yang ada di ruangan ini. Kuncinya memang harus giat berlatih untuk meningkatkan kompetensi dan siap berkompetisi,” ucapnya.
Kadisdik memberi semangat kepada seluruh peserta yang mengikuti ajang yang diinisiasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ini. “Semua harus tampil maksimal dan menunjukkan kerja kerasnya agar bisa jadi juara dan mewakili Jabar di tingkat nasional,” imbaunya.
Sementara itu, Ketua Panitia FLS2N, Budi Hermawan menjelaskan, kesepuluh mata lomba tersebut yakni lomba menyanyi tunggal, gambar bercerita, seni tari, pantomim, dan kriya anyam untuk jenjang SD.
Sedangkan jenjang SMP, yaitu festival kreativitas tari, festival musik tradisional, gitar duet, menyanyi solo, dan desain poster.
Budi yang juga menjabat Kasi Kesejahteraan Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Disdik Jabar itu juga mengatakan, ajang FLS2N ini bertujuan memotivasi peserta didik guna menggali serta melestarikan seni dan budaya. Selain itu, juga untuk mengembangkan dan membina apresiasi seni dan sastra, khususnya terhadap nilai-nilai tradisi yang berakar pada budaya.
“Diharapkan, siswa juga mampu mengembangkan ekspresi seni sesuai norma, budi pekerti, dan karakter peserta didik yang berbasis budaya bangsa,” pungkasnya. BP. (*)









