Metro Depok – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Depok melalui Bidang Intelijen berencana akan menjalankan program Jaksa Masuk Pesantren (JMP) di Bulan Ramadan ini, dalam rangka meningkatkan kesadaran hukum.
Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Kejari Kota Depok Kosasih menuturkan program ini hampir serupa dengan program Jaksa Masuk Sekolah (JMS). Tujuannya sama yakni menumbuh kembangkan kesadaran hukum bagi masyarakat secara umum dan khususnya kepada para santri dan santriwati.
“Sebab, para santri dan santriwati memang seharusnya mendapat ilmu hukum sejak dini. Selain itu, JMP sendiri adalah salah satu langkah pihaknya dalam membangun sistem hukum yang mencakup tiga komponen, yakni Struktur Hukum, Subtansi Hukum, dan Budaya Hukum,” tuturnya kepada Metro Depok, kemarin.
Ia mengatakan, rencananya program JMP akan diselenggarakan pada Jumat, 8 Juni 2018 di Pesantren Nuruzzahroh, Jalan Ir. H. Juanda No. 09 RT 005/22, Kecamatan Sukmajaya. Nantinya para santri akan diberikan beberapa pemaparan materi hukum.
“Program ini juga bertujuan untuk mengenalkan produk hukum seperti undang-undang serta mengenal keakraban lembaga Kejaksaan dan tupoksinya di kalangan santri,” paparnya.
Kosasih memaparkan selain fungsi penegakan hukum, Kejari juga melakukan fungsi preventif yakni mencegah terjadinya kejahatan dengan melakukan penerangan dan penyuluhan hukum. Beberapa materi yang disampaikan antara lain mengenal bahaya narkotika serta mengenal undang-undang yang akan menjerat bila menggunakan obat terlarang tersebut.
“JMP juga dilaksanakan untuk menggandeng jajaran pondok pesantren mulai dari pengasuh pondok pesantren hingga ke santrinya untuk turut serta mewujudkan keadilan hukum,” katanya.
Dia berharap kedepannya dengan pemahaman hukum sejak dini akan membantu proses pembentukan karakter anak bangsa yang berbasis hukum.
“Nantinya dengan memahami dan menaati hukum anak bangsa ini akan menjadi anak yang berprestasi dan membanggakan serta bisa diharapkan menjadi pemimpin-pemimpin masa depan,” tutupnya. (WS/MD/JPG)
