Menu

Mode Gelap
Selasa, 16 Desember 2025 | 16:05 WIB

Nasional

Ini Respons Dari Asosiasi e-Commerce Soal PHK Massal Bukalapak

badge-check


					Ini Respons Dari Asosiasi e-Commerce Soal PHK Massal Bukalapak Perbesar

Harian Sederhana, Jakarta – Asosiasi e-Commerce Indonesia atau idEA menanggapi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang dilakukan e-commerce market place Bukalapak. Menurut idEA, langkah PHK ditempuh melalui pertimbangan bisnis yang disesuaikan dengan kondisi perusahaan.

Dalam kasus PHK Bukalapak, Ketua Umum idEA Ignatius Untung menyebut perusahaan tengah melakukan efisiensi sekaligus menata diri. Hal ini dinilai wajar.

“Wajar-wajar saja, semua perusahaan baik digital atau tidak semuanya pasti ada pilihan itu” ujarnya, Selasa (10/9).

Namun demikian, ia menegaskan PHK Bukalapak tidak serta merta menandakan lesunya industri perdagangan digital (e-commerce). Menurut dia, industri e-commerce masih menggeliat.

“Kalau secara nasional, industri e-commerce sama sekali tidak terjadi penurunan,” kata Untung.

Meski demikian, ia tidak menampik persaingan di industri ini makin ketat. Nama-nama perusahaan e-commerce baru terus bermunculan.

Dengan kondisi itu, ia mengatakan tak semua e-commerce muncul sebagai jawara. Beberapa dari mereka pastinya akan tersungkur dari perebutan pasar.

Karenanya, untuk bertahan di tengah persaingan yang makin ketat, pelaku e-commerce hendaknya selalu berinovasi dan memperkuat pangsa pasar. Ia tidak menafikan kekuatan modal juga memberikan pengaruh kepada keberlangsungan perusahaan e-commerce.

“Memang persaingannya ketat sekali karena pemainnya banyak. Kalau ada yang ganti strategi, akusisi, merger pasti ada, atau bahkan ada yang tutup, pasti ada,” jelasnya.

Menurutnya, Bukalapak memangkas karyawan dari beberapa divisi, meliputi engineering, marketing, dan customer service. Tidak hanya, mengurangi karyawan lintas divisi, Bukalapak pun dikabarkan menutup kantornya di Medan dan Surabaya.

Belum diketahui jumlah pasti karyawan korban PHK. Tetapi, sumber lainnya mengungkap pemangkasan karyawan diduga mencapai ratusan orang.

Head of Corporate Communications Bukalapak Intan Wibisono tidak menampik kabar itu. Ia mengungkap perusahaannya sedang menata diri dan mulai beroperasi layaknya perusahaan yang sudah dewasa.

“Bukalapak sudah tumbuh sebesar dan secepat ini dalam kurun waktu singkat. Di skala perusahaan seperti ini tentunya kami perlu menata diri dan mulai beroperasi layaknya perusahaan yang sudah dewasa atau bisa kami sebut sebagai a grown up company,” ujarnya.

Ia menambahkan visi perusahaan untuk tumbuh sebagai e-commerce yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Sehingga, Intan mengungkap pertumbuhan Gross Merchandise Value (GMV) menjadi ukuran penting untuk e-commerce apapun. (sumber: CNN Indonesia)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

KPK Masih Usut Soal Penyaluran Dana CSR BI dan OJK

14 Desember 2025 - 14:12 WIB

Program Budaya GO Titik Temu Budaya dan Teknologi Menuju Masa Depan Kebudayaan

26 Oktober 2025 - 20:28 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Kementerian Kebudayaan Luncurkan Budaya Go

26 Oktober 2025 - 11:10 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Konferensi Musik Indonesia 2025 Dorong Musik Religi sebagai Pilar Spiritual dan Budaya

11 Oktober 2025 - 11:43 WIB

Konferensi Musik Indonesia 2025

KPK Diminta Memperluas Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi CSR dari BI dan OJK

27 Agustus 2025 - 22:32 WIB

Dua Pejabat Pemkab Bogor Digilir KPK.
Trending di Nasional