Harian Sederhana, Depok – Teror ular kobra menghantui warga Komplek Perumahan Royal Citayam Residensial, Kecamatan Bojong Gede, Desa Susukan Kabupaten Bogor. Kurang lebih satu minggu ini, puluhan binatang reptil tersebut seringkali ditemukan berkeliaran di pekarangan, mushola, hingga dalam rumah warga.
Personel Polres Metro Depok yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas Citayam, Isnan, mengatakan hingga kini ada kurang lebih 34 ular kobra yang berhasil ditangkap warga dibantu petugas dan relawan.
“Ini sudah sepekan, kami bersama aparat TNI, petugas Damkar, dan Komunitas Pecinta Reptil berusaha mengamankan ular kobra yang berkeliaran di wilayah sini,” ucap Isnan Rabu (11/12)
Pantauan dilapangan, ular yang ditemukan warga rata – rata masih berukuran kecil, atau seperti baru ditetaskan. Sebagian besar, hewan itu ditemukan di tempat yang lembab.
“Sebagian besar ular yang kami dapati bersembunyi di tumpukan genteng, celah – celah rumah, teras rumah warga, sekitaran perumahan,” bebernya.
Menurut dia penyebab utama keluarnya ular berbisa itu diduga kuat karena lingkungan perumahan yang masih dikelilingi kebun kosong, ilalang, pohon bambu. Kondisi seperti itu, merupakan habitat dari ular kobra.
Disisi lain menurut ahli dan pecinta reptil di bulan November hingga Desember merupakan waktu menetasnya telur kobra.
“Jadi kemungkinan besar anak ular ini berkeliaran, mencari makan hingga masuk ke rumah – rumah warga,” tegasnya.
Sebagai antisipasi petugas keamanan dan aparat pemerintahan melakukan fooging di sekitaran komplek untuk memancing seluruh ular agar keluar dari sarangnya. Selain itu, melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan.
“Kami mengimbau warga juga, agar mengepel lantai rumah karena ular tidak suka tempat yang wangi. Menurut komunitas pecinta reptil, ini adalah fenomena yang wajar,” paparnya.
Sementara itu, Cici, warga Komplek Royal Citayam Residen menjelaskan anak ular kobra tersebut berukuran kecil berwarna hitam. Namun, warga takut karena jumlahnya banyak dan berbisa.
“Kayaknya ada induknya makanya warga sekarang bersama petugas dan tim pecinta ular sedang mencari induknya,” tukasnya.
Selanjutnya, Urip, warga lainnya, menerangkan awalnya ular tersebut sempat ditemukan dalam jumlah yang cukup banyak disalah satu rumah warga tepatnya belakang musholah.
“Itu sekitar 15 ekor dan ada yang 10 ekor. Ada yang ditemukan didalam rak buku, karpet mushola. Kadang dilantai rumah, penyimpanan buku, dibawa karpet dan kemarin ditemukan warga di tempat pengajian anak-anak di dalam mushola,” pungkasnya. (*)









