Harian Sederhana, Cibitung – Kecelakaan maut melibatkan sebuah mobil jenis Daihatsu Sigra dengan nomor polisi B-1778-FZI dengan KA Argo Parahyangan Bandung Jakarta di perlintas pintu kereta di Jalan Raya Bosih, Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung pada Sabtu (21/12).
Insiden tersebut merenggut tujuh nyawa penumpang mobil minibus tersebut. Dari informasi yang dihimpun, rombongan keluarga tersebut berasal dari Jalan Arjuna III No. 34 RT07/07, Kelurahan Utan Kayu Selatan, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur yang akan menuju wilayah Cikarang.
“7 orang yaitu pengemudi kendaraan Daihatsu Sigra No. Pol. B-1778-FZI dan 6 orang penumpangnya meninggal dunia,” tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus dalam keterangan tertulisnya, Minggu (22/12).
Peristiwa itu terjadi di pintu perlintasan kereta api Kampung Utan Rt. 003/004, Desa Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, pada pukul 22.19 WIB. Bahrudin bersama enam penumpang lainnya melintas dari arah utara menuju ke selatan.
“Setibanya di TKP/perlintasan kereta api menunggu kereta api pertama melintas di rel selatan dari arah barat ke arah timur,” kata Yusri.
Namun, Bahrudin menerobos pintu perlintas. Mobil yang ditumpangi Bahrudin bersama 6 penumpang lainnya pun kemudian tertabrak KA Argo Parahyangan dari arah timur menuju ke barat.
“Hingga terseret sejauh 30 meter, yang mengakibatkan pengemudi dan enam orang penumpang kendaraan Daihatsu Sigra No. Pol. B-1778-FZI meninggal dunia,” kata Yusri.
Terpisah, Kasubag Humas Polres Metro Bekasi, AKP Sunardi mengatakan korban nekat menerobos palang pintu kereta yang tidak menutup secara maksimal lantaran rusak. Padahal, alarm pertanda kereta akan lewat sudah berbunyi dan warga sekitar sudah mengingatkan pengemudi untuk bersabar, namun tak dihiraukan.
“Akhirnya mobil tersebut tertabrak oleh kereta api Argo Parahayangan arah dari Surabaya ke arah Jakarta,” kata Sunardi.
Ketujuh jenazah kecelakaan tersebut telah dibawa ke RSUD Kabupaten Bekasi. Polisi telah melakukan olah TKP dan memintai keterangan saksi-saksi.
Lima korban kecelakaan mobil yang tertabrak KA Argo Parahyangan tujuan Bandung-Jakarta di Cibitung, Bekasi, dimakamkan. Mereka dimakamkan di TPU Kemiri, Rawamangun, Jakarta Timur.
Sanak keluarga turut menghadiri pemakaman kelima korban kecelakaan tersebut di TPU Kemiri, Jalan Rawamangun Muka Raya, Jakarta Timur, Minggu (22/12), yang dimulai pukul 13.00 WIB. Kelima korban yang dimaksud adalah Watinah (50), Yanto (55), Bahrudin (51), Syarifudin (49), dan Didit (12).
Sejumlah keluarga yang menghadiri pemakaman tampak tak kuasa menahan tangis saat satu per satu jenazah dimasukkan ke liang kubur. Kapolres Jakarta Timur Kombes Arie Ardian Rishadi turut menghadiri pemakaman tersebut.
“Kami datang ke sini karena ada warga kami yang terkena musibah, sehingga kami datang ke sini untuk turut berbelasungkawa memberikan dorongan men-support moril, secara moril,” kata Arie kepada wartawan di lokasi.
Ada dua korban lagi yang tidak dimakamkan di TPU Kemiri, yakni Santi (30) dan Yanda (32). Rencananya, keduanya akan dikebumikan di kawasan Pondok Ranggon, Jakarta Timur. “Yang dimakamkan di sini ada lima orang. Yang di Pondok Ranggon dua orang,” sebut Kombes Arie.
Sebanyak tujuh orang tewas akibat kecelakaan antara mobil dan KA Argo Parahyangan tujuan Bandung-Jakarta di Cibitung, Bekasi, semalam. Para korban memiliki ikatan keluarga satu dengan lainnya.
Salah seorang sanak keluarga korban, Firmansyah, mengaku bahwa Martinah, Syarifudin, dan Bahrudin adalah kakaknya. Ketiganya merupakan korban dalam kecelakaan tersebut. “Saya, delapan (bersaudara),” kata Firmansyah di rumah duka, Jalan Arjuna III, Matraman, Jakarta Timur, Minggu (22/12/2019).
Selain Martinah, Syarifudin, dan Bahrudin, dua korban lainnya, yaitu Santi dan Yanda, adalah pasangan suami-istri. Santi adalah anak Martinah dan Yanto, yang juga menjadi korban kecelakaan tersebut.
“Iya. Mereka belum punya anak. Udah lama nikah cuma belum punya anak,” tandas Firmansyah. (*)









