Harian Sederhana, Bekasi – Warga korban banjir berpesan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi agar tepat sasaran dalam pemberian bantuan kepada para korban terdampak banjir.
Hal itu dikatakan Edoy, seorang warga RW 9, Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) menanggapi banyaknya bantuan yang diberikan kepada Pemkot Bekasi.
“Positif aja atas bantuan yang besar hingga lebih Rp 4 triliun. Karena saya dari awal bantu warga PGP lainnya. Sehingga warga berharap jangan jual bencana PGP,” tandas Edoy tanpa tendensi saat ditemui, Senin (6/1).
Sementara itu, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, memerintahkan kepada jajarannya untuk fokus dalam melakukan penanganan banjir yang melanda Kota Bekasi.
Dalam perintahnya, Pepen sapaan akrab Rahmat Effendi, meminta seluruh camat selaku penanggungjawab wilayah melepaskan atribut, guna memakai kaos oblong dan terjun bersih-bersih bersama warga.
“Saya minta para camat agar fokus membantu warga yang terdampar banjir,” kata Rahmat saat apel di Plaza Pemda Kota Bekasi, Senin (6/1) pagi.
Rahmat Effendi juga mengatakan, pemerintah menetapkan Kecamatan Jatiasih sebagai wilayah terparah terdampak banjir.
Dalam apel itu, politisi Partai Golkar tersebut juga menerangkan, pemerintah setempat mendapat bantuan sebesar Rp 4 triliun, Rp 2 miliar dari Pemprov Jabar dan Rp 1 miliar dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Adapun alur air yang masuk ke Kota Bekasi hingga banjir melanda menurut Pepen, dari hulu dan hilir. “Aliran sungai Bekasi dampak program Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC) yang lewat Bogor, lalu Depok masuk Kabupaten Bekasi menuju Kota Bekasi lewat Jatikarya, terus Jatirasa, Jatiasih,” urainya.
Terkait bantuan logistik, kata Pepen, tidak ada bantuan bahan mentah, akan tetapi harus makanan siap saji yang langsung bisa dikonsumsi warga korban banjir.
“Selain itu, sampah banjir pun dilarang keras dibuang sembarangan. Karena akan diusahakan alat berat,” tandasnya. (*)









