Harian Sederhana, Sukajaya – Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin melakukan kunjungan ke Desa Kiarapandak dan Desa Urug, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Kedatangannya dimaksudkan untuk membantu psikologi dan mental atau sering disebut trauma healing kepada warga yang terkena bencana banjir bandang dan longsong.
Desa Kiarapandak dan Desa Urug adalah dua desa yang paling merasakan dampak bencana yang melanda Kabupaten Bogor awal tahun 2020, dimana dua desa tersebut dibuat luluh lantak oleh air bah yang menerjang.
Ribuan warga dipaksa meninggalkan kediamannya, mengungsi ke tempat yang lebih aman. Akses infrastruktur jalan terputus, tertimbun tanah longsor.
Karenanya, Ade Yasin mengunjungi dua desa tersebut memberikan secercah harapan, membuka asa bagi duka masyarakat disana.
Ditemani beberapa Kepala Satuan Perangkat Daerah (SKPD), Politisi PPP itu ‘memeluk’ warga yang tertimpa musibah. Interaksi secara langsung dilakukan ibu dua anak tersebut.
Ade Yasin juga ditemani seorang pelawak tanah air, dia biasa disapa ‘Kang Komar’. Salah satu pemeran dalam film drama komedi ‘Preman Pensiun’, produksi MNC Pictures.
Mengetahui kedatangan Bupati, masyarakat yang tinggal di pengungsian seperti melihat bulan. Terpancar dari tatapannya, mereka seolah melihat ada asa baru yang dibawa oleh sang pemimpin perempuan itu. Secercah harapan muncul dari desa yang kini terisolir akibat putusnya ruas jalan.
Pengungsian 8 x 12 meter yang menampung 1,766 jiwa itu mendadak penuh, histeris. Didalamnya, terdapat 19 ibu hamil, ibu nifas 3 orang bayi 56 orang dan anak balita, 231 orang.
Banyak yang meminta pertolongan kepada Bupati agar kembali dibuatkan rumah, pasca banjir dan longsor yang menerjang kediaman mereka di Desa Urug dan Desa Kiarapandak itu.
Sambil menangis, Iyah (68) memeluk Ade Yasin sambil menceritakan derita yang saat ini dialami olehnya. “Padi Wallahi ibu teu aya, rumah tos teu aya bu, menta tolong ibu ka ibu. (Rumah sudah tak ada, saya minta tolong ke ibu Bupati),” ceritanya.
Cerita Iyah itupun membuat Ade Yasin dan rombongannya meneteskan air mata.
Kesedihan ditambah dengan cerita Cinta (13), siswi yang saat ini bersekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Satu Atap, Kampung Cipatat, Desa Kiara Pandak.
Cinta meminta Bupati Bogor itu untuk membantu membelikan perlengkapan sekolah seperti seragam, peralatan tulis, dan sepatu sekolah yang hanyut terbawa arus air.
“Baju saya dan buku perlengkapan sekolah lainnya hilang, saya minta ibu bisa membantu kami di sini,” singkatnya.
Bupati Bogor Ade Yasin berjanji segera memberikan apa yang warga butuhkan, entah Iyah, Cinta atau mereka yang ada di posko pengungsian.
“Semuanya kita akan bantu, yang sabar adek-adek ibu-ibu dan bapak-bapak, ini cobaan, kita dari pemerintah akan bantu,” janjinya.
Ia melontarkan pertanyaan kepada mereka yang ada di pengungsian Desa Urug, apakah memang rumah yang ada di Kampung Urug tidak bisa dibangun lagi apakah mau di pindahkan?
Karena kata dia, saat ini pemerintah sedang mencari lokasi yang aman untuk dibangunkan rumah (relokasi). Secara serentak, mereka menjawab “Mau kita semuanya,” teriak semua pengungsi di Desa Urug tersebut.
Bupati Bogor Ade Yasin saat itu juga langsung menyediakan bantuan sekolah untuk anak-anak, agar mimpi mereka kembali terbang. (*)
