Harian Sederhana, Bekasi – Dua Pemerintah Kota melakukan penandatangan kerjasama antar daerah. Kerjasama itu, terkait pendayagunaan potensi daerah guna meningkatkan kehidupan masyarakat yang religius.
Adalah Pemerintah Kota Bekasi dan Kota Bengkulu. Kedua Wali Kota, menandatangi kerjasama tersebut di ruang rapat Wali Kota Bekasi, saat menerima kunjungan Wali Kota Bengkulu, H. Helmi Hasan, Kamis (23/1).
“Bapak H. Helmi menyampaikan beberapa kebijakan yang perlu kita tiru, seperti mengasuh beberapa anak yatim melalui pemberian TPP oleh kepala daerah dan lainnya,” terang Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi.
Selanjutnya, Rahmat effendi juga menjelaskan secara singkat sejarah Kota Bekasi (Luas, jumlah penduduk, Indeks Pembangunan Manusia) dan untuk Pendapatan Kota Bekasi mengandalkan jasa dan perdagangan, karena tidak ada sumber daya alam di Kota Bekasi.
“Kita (Kota Bekasi) dengan luas wilayah 210 Km² dan jumlah penduduk 2.9 juta jiwa tidak punya Sumber Daya Alam, hanya ada jasa dan perdagangan yang mengandalkan kepercayaan.
Tidak itu saja, beberapa pengurusan data kependudukan di Kota Bekasi, sudah mencapai kelurahan dan kecamatan. Ditambah lagi dengan adanya Mall Pelayanan Publik.
Sementara Wali kota Bengkulu H. Helmi Hasan menjelaskan, maksud dan tujuan datang ke Kota Bekasi. “Saat ini Pemerintah bukan saling berkompetisi. Melainkan untuk saling berkolaborasi, ketika ada suatu kebaikan kita tidak sungkan atau malu untuk segera menduplikasinya, karena namanya kebaikan sifatnya universal,” papar H. Helmi Hasan.
Dalam pertemuan itu, Helmi Hasan juga mengaku, terkesan dengan adanya kewajiban menggunakan pakaian adat di lingkungan kantor pemerintahan.
“Saya melihat di Kota Bekasi setiap perbedaan diberikan ruang. Inilah yang ingin ditampilkan seperti hari ini. Salah satunya kita ingin mencontoh penggunaan pakaian adat di lingkungan kantor, karena beragamnya kebudayaan yang ada di Indonesia,” imbuhnya.
Sedangkan kebijakan yang telah dilakukannya di pemerintah kota Bengkulu, kata H. Helmi Hasan, seperti pengangkatan anak yatim oleh pejabat pemerintah, program peduli siswa, pelayanan tambahan rumah sakit untuk warga kurang mampu, dan penggunaan kendaraan dinas untuk warga yang melamar. Semua program tersebut dijalankan tanpa menggunakan APBD.
“Karena Wali Kota dan Wakil Wali Kota mempunyai TPP, maka kita sisihkan uang untuk mengangkat anak yatim dan diikuti dengan pejabat pemerintah lainnya. Tujuannya, untuk menghadirkan pemerintah ditengah-tengah masyarakat,” tuturnya.
Ditambahkan, dalam setiap Jumat, Pemerintah Bengkulu, menggerakan anak SD dan SMP menabung untuk membantu temannya yang susah. Ketika upacara Senin, ada siswa yang tidak memiliki sepeda, dibelikan sepeda oleh kawannya. Sehingga anak -anak tersebut sudah ditanamkan rasa sayang sedari kecil.
“Di rumah sakit Kota Bengkulu terutama yang miskin, diberikan pelayanan tambahan. Seperti, creambath gratis, pedicure gratis, massage gratis, sehingga mereka bisa bahagia merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain dan ada makan gratis setiap hari Jumat bagi warga kurang mampu,” terang Helmi Hasan.
Terakhir lanjutnya, karena pernikahan merupakan momen menjadi raja satu hari, kita mempersilahkan Sabtu – Minggu untuk menggunakan kendaraan dinas untuk warga yang ingin melamar,” tutupnya.(*)









