Menu

Mode Gelap
Senin, 15 Desember 2025 | 17:30 WIB

Bogor

Atty Sarankan Pemkot Gunakan BTT Untuk Perbaiki RTLH

badge-check


					DPRD Kota Bogor Fraksi PDI Perjuangan, Atty Somaddikarya Perbesar

DPRD Kota Bogor Fraksi PDI Perjuangan, Atty Somaddikarya

Harian Sederhana, Bogor – Ambruknya rumah warga tidak mampu di wilayah Kp. Pulo Geulis RT 01/RW 04 Kelurahan Babakan Pasar, Kecanatan Bogor Tengah, Kota Bogor, milik Ibu Tjitjih Sukarsih (65) disorot tajam kalangan legialatif.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor Fraksi PDI Perjuangan, Atty Somaddikarya mengatakan bahwa pemilik rumah sudah tiga kali mengajukan perbaikan rumah. “Pengajuan pertama itu, empat tahun lalu sejak masih ada almarhum suaminya,” kata Atty kemarin.

Lalu, permohonan yang baru pun sudah diajukan sampai sudah ditempel stiker di depan rumahnya. Namun belum ada realisasi hingga atap rumahnya ambruk.

Seperti diketahui atas kejadian itu, sebanyak lima orang yang sedang tidur di di dalam rumah mengalami luka-luka karena tertimpa material atap yang ambruk.

Adanya kejadian itu, DPRD Kota Bogor memberi saran agar Pemkot Bogor menggunakan dana Biaya Tak Terduga (BTT) untuk memperbaiki RTLH yang sudah mengkhawatirkan dan aplikasi Sistem Administrasi Hibah Bansos Terintegrasi (Sahabat) yang dimiliki Pemkot Bogor harus lebih disempurnakan.

Atty mengatakan, setiap tahun Bantuan Sosial (Bansos) dan hibah di tingkatkan anggarannya, khususnya pengajuan-pengajuan yang bisa di rasakan masyarakat langsung.

Menurut dia, pengajuan bansos khususnya pada RTLH. Sudah banyak rumah-rumah yang diajukan. Kebanyakan kategori RTLH itu sudah dalam kondisi mengkhawatirkan.

Masih kata dia, yang jadi prioritas bisa menggunakan BTT supaya cepat direhab. Ini kemarin diusulkan untuk menjaga tidak terjadi adanya korban di kemudian hari.

“Apa yang saya khawatirkan benar terjadi dan saya turut prihatin atas kejadian kemarin,” ungkap Atty.

Atty melanjutkan, sering kali dirinya membagikan informasi pengajuan RTLH secara berantai kepada masyarakat, para ketua RT dan RW khususnya di wilayah Kecamatan Timur juga Kecamatan Tengah. Alhamdulilah informasi tersebut sampai dan dilaksanakan.

Tapi ada saja keluhan kesulitan pengajuan RTLH harus melalui aplikasi Sahabat, dimana yang bisa mengajukan adalah nama yang sudah ada dalam aplikasi. Inilah salah satu kendalanya.

“Nah, bagi rumah yang benar butuh perhatian khusus atau untuk cepat dibantu kebetulan tidak terdaftar di aplikasi, ini menjadi kendala tersendiri,” ucapnya.

Masih kata Atty, informasinya rumah yang ambruk sudah terdaftar sebagai penerima manfaat tapi kenapa harus menunggu ambruk dahulu. Yang menjadi pertanyaan apa fungsi verifikasi atau survey. Kenapa harus menunggu waktu lama hingga ada korban luka-luka.

“Untuk pembuktian croscek pengajuan RTLH tahun berapa, akan terlihat jelas kapan diajukan, benar tidak itu ada?. Kalau sudah ambruk, baru bilang mau direhab, tapi keburu ambruk. Itu alasan klasik yang diulang-ulang setiap ada kejadian,” terang politisi PDI Perjuangan itu.

Atty membeberkan, fakta-fakta muncul dipermukaan dengan sendirinya, banyak penerima RTLH yang tidak tepat sasaran.

Kejadian hari ini juga menimbulkan pertanyaan, kenapa rakyat menerima anggaran Bansos atau hibah butuh waktu tahunan seperti untuk RTLH dengan nilai yang masih minim.

Sementara untuk bansos dan hibah dengan judul lain bisa diterima puluhan dan ratusan juta. Ini jadi potret kemiskinan yang tidak terbantahkan, menjadi bukti tidak cermatnya anggaran yang pro rakyat.

Masyarakat membutuhkan keseriusan pihak-pihak terkait untuk lebih peduli dan memperhatikan kebutuhan masyarakat salah satunya pada RTLH. Rumahnya ambruk karena minimnya penghasilan keluarga.

“Jadi, penghasilannya hanya untuk isi perut. Janga pernah jumawa dengan mengaku berhasil dan sukses, sebagai pengakuan secara sepihak. Jangan bicara diluar fakta, jika kenyataannya hati rakyat terluka dan menangis,” pungkas Atty. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

KPK Masih Usut Soal Penyaluran Dana CSR BI dan OJK

14 Desember 2025 - 14:12 WIB

Program Budaya GO Titik Temu Budaya dan Teknologi Menuju Masa Depan Kebudayaan

26 Oktober 2025 - 20:28 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Kementerian Kebudayaan Luncurkan Budaya Go

26 Oktober 2025 - 11:10 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Konferensi Musik Indonesia 2025 Dorong Musik Religi sebagai Pilar Spiritual dan Budaya

11 Oktober 2025 - 11:43 WIB

Konferensi Musik Indonesia 2025

KPK Diminta Memperluas Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi CSR dari BI dan OJK

27 Agustus 2025 - 22:32 WIB

Dua Pejabat Pemkab Bogor Digilir KPK.
Trending di Nasional