Menu

Mode Gelap
Rabu, 17 Desember 2025 | 14:27 WIB

Nasional

Virus Corona Ancam Industri Otomotif Global

badge-check


					FOTO : Istimewa Perbesar

FOTO : Istimewa

Harian Sederhana, China – Wabah virus corona di China diprediksi akan mengguncang industri otomotif global karena memberikan dampak jangka panjang. Berbagai masalah bisa bermunculan, mulai dari rantai pasokan suku cadang, komponen, hingga penurunan penjualan.

Dilansir Carscoops, pasar kendaraan bermotor roda empat di China sebelum merebaknya virus corona mengalami pelemahan selama dua tahun berturut-turut.

Hal itu dikarenakan melambatnya pertumbuhan ekonomi nasional China dan hilangnya insentif pajak untuk mobil listrik.

Dengan adanya persebaran virus corona, kini banyak pabrik di China, khususnya kawasan industri Wuhan, diharuskan untuk tutup sampai minggu depan, Senin (17/2/2020). Bahkan, ada yang memutuskan berhenti beraktivitas hingga Maret mendatang.

Perusahaan mobil dengan pabrik di Kota Wuhan yang merupakan pusat dari virus corona antara lain General Motors (GM), Nissan, Renault, Honda, dan Grup PSA.

Volkswagen (VW), walau tak langsung punya pabrik besar di Wuhan, juga memiliki risiko yang sama besarnya. Itu dikarenakan VW mengoperasikan 24 pabrik yang memproduksi mobil dan suku cadang di China dengan jumlah tidak kurang dari 40 persen dari produksi global.

Untuk saat ini, VW menyebut bahwa pengiriman unit dan rantai pasokannya belum berubah. Stok yang tersedia masih memungkinkan untuk memenuhi seluruh pengiriman sesuai jadwal.

Namun, jika krisis ini terus berlanjut, ada kemungkinan rantai pasokan kendaraan roda empat global akan terdampak.

Tidak sampai di sana, pemasok otomotif besar, seperti Bosch, Schaeffler, ZF Friedrichshafen, Faurecia, dan Valeo, memiliki operasi signifikan di China. Mereka terancam untuk bernasib sama dengan VW ataupun pabrikan mobil lainnya.

Awal pekan ini, Hyundai membuat keputusan drastis untuk menunda produksi di pabrik-pabrik Korea Selatan karena virus corona telah memengaruhi pasokan suku cadangnya dari China.

“Bahkan, industri otomotif yang tampaknya memiliki eksposur rendah ke pemasok dari China terpengaruh karena beberapa dari supplier mereka sangat bergantung pada input dari China,” kata ekonom global di Capital Economics Simon MacAdam.

“Ini akan membuat kemacetan dalam produksi satu komponen bernilai rendah, tapi dampak panjangnya membuat produksi hilir terganggu,” lanjutnya. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

KPK Masih Usut Soal Penyaluran Dana CSR BI dan OJK

14 Desember 2025 - 14:12 WIB

Program Budaya GO Titik Temu Budaya dan Teknologi Menuju Masa Depan Kebudayaan

26 Oktober 2025 - 20:28 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Kementerian Kebudayaan Luncurkan Budaya Go

26 Oktober 2025 - 11:10 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Konferensi Musik Indonesia 2025 Dorong Musik Religi sebagai Pilar Spiritual dan Budaya

11 Oktober 2025 - 11:43 WIB

Konferensi Musik Indonesia 2025

KPK Diminta Memperluas Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi CSR dari BI dan OJK

27 Agustus 2025 - 22:32 WIB

Dua Pejabat Pemkab Bogor Digilir KPK.
Trending di Nasional