Harian Sederhana, Depok – Sinyal bersatunya PDI Perjuangan (PDIP) dengan Partai Gerindra dalam menghadapi kontestasi Pilkada Kota Depok 2020 makin jelas. PDIP bahkan telah menyiapkan kadernya, Afifah Alia sebagai Bakal Calon Wakil Wali Kota Depok untuk disandiingkan dengan Bakal Calon Wali Kota Depok, Pradi Supriatna.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Depok, Hendrik Tangke Allo saat pelaksanaan Musabaqoh Hifzhil Quran yang digelar DPC PDIP Kota Depok di Balai Rakyat, Jalan Merdeka, Sukmajaya, Senin (17/02).
“Ibu Afifah adalah kader internal PDIP. Beliau Ketua PC Bamusi (Baitul Muslimin Indonesia) Kota Depok dengan latar belakang teknik yang diyakini mampu membawa perubahan lebih baik di Kota Depok,” tuturnya kepada Harian Sederhana.
Pria yang akrab disapa HTA menjelaskan, Afifah mendaftar melalui mekanisme partai di DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, setelah proses penjaringan di DPC PDIP Kota Depok belum mendapat hasil maksimal. Afifah juga telah melewati fit and proper test serta tahapan lainnya dan dinyatakan mampu.
“Penetapan DPP ada tiga tahap dan dipastikan akan selesai akhir Maret. Rekom dikeluarkan tidak satu-satu karena kan berbarengan dengan wilayah lain. Depok dalam waktu dekat akan dikeluarkan,” kata HTA.
Sebelum mendaftar, katanya lagi, Afifah bersama pengurus DPC PDIP Kota Depok kerap turun ke masyarakat untuk melakukan berbagai kegiatan. Jadi, saat nama Afifah dimunculkan sebagai Bakal Calon Wakil Wali Kota Depok, kader PDIP di Kota Belimbing pun menyambut antusias.
Ditanyai perihal koalisi dengan Gerindra, HTA menegaskan partainya sudah mantap membangun koalisi dengan partai besutan Prabowo Subianto di Pilkada Depok 2020.
“Pak Pradi memang kami dorong untuk menjadi bakal calon wali kota didampingi kader PDIP, yakni Ibu Afifah. (PDIP) sudah mantap koalisi dengan Gerindra. PDIP bicara kader satu komando. Kalau sudah ditetapkan, semua akan mendukung,” tegasnya.
Koalisi ini, katanya lagi, juga masih membuka kesempatan bagi partai lain untuk sama-sama mengusung bakal calon. Menurutnya, akan lebih baik kalau Depok dibangun bersama-sama, bukan hanya PDIP dan Gerindra.
Dirinya juga menegaskan bahwa partainya tidak khawatir pasangan Pradi-Afifah akan kalah pamor dibandingkan bakal calon lainnya. “Yakin bisa diterimalah, Pak Pradi butuh pendamping yang bisa tata kelola dan tata kota dengan baik. Ibu Afifah orang teknik yang memiliki kemampuan untuk tata kelola tersebut,” yakinnya.
Selain itu, tampilnya calon perempuan dari PDIP dinilai menjadi kekuatan lebih karena di beberapa daerah pemimpin perempuan sudah bisa memberikan dan membuktikan perubahan signifikan di wilayah yang dipimpinnya, seperti di Kota Surabaya, Tangerang Selatan, dan Karawang.
“Kami juga yakin perempuan di Kota Depok merindukan tampilnya sosok peremouan sebagai calon pemimpin,” ujar HTA.
Senada dengan HTA, Afifah Alia mengatakan apapun yang diperintahkan partai, dirinya siap mencalonkan diri apabila mendapat tugas dari partai. Dirinya pun optimis dengan kekuatan partai akan mampu duduk di kursi Depok 1 dan Depok 2.
“Menunggu rekomendasi dari DPP karena kan juga menunggu wilayah lain (yang mengikuti pilkada serentak). Insha Allah siap,” katanya.
Afifah mengatakan, setelah mendapatkan rekomendasi, dirinya mengatakan akan segera melakukan deklarasi, samakan visi misi dengan partai koalisi demi memenangkan kontestasi.
Sementara itu, Pradi Supriatna mengutarakan hingga saat ini dirinya masih menunggu rekomendasi dari pusat mengenai siapa yang pasti diusung oleh Gerindra Kota Depok sebagai bakal calon wali kota. Pada dasarnya, dirinya menyatakan kesiapan apabila mendapat rekomendasi dari pusa.
“Sampai saat ini belum ada kepastian dan masih bertebaran calon yang lain. Bahkan dari Gerindra muncul juga baliho calon lain,” kata Pradi yang saat ini masih menjabat sebagai Wakil Wali Kota Depok.
“Sebagai kader partai, kita harus selalu mengatakan siap. Setiap partai, jangankan yang mengusung, yang tidak bisa mengusung pun pastinya menyiapkan kader terbaiknya,” ujar Pradi.
Perihal akan disandingkan dirinya dengan Afifah, Pradi mengatalan hal tersebut sah-sah saja. Namun, lanjut Pradi, semua masih bersifat dinamis. “Waktu berjalan dan bisa saja nanti ada perubahan,” imbuhnya.
Ditanya soal figur Afifah, Pradi mengaku belum mengenal secara mendalam. Dirinya hanya mengetahui Afifah memiliki latar belakang pendidikan teknik.
“Saya belum tahu figur beliau secara mendalam, yang saya tahu beliau (Afifah) berlatar belakang pendidikan teknik,” tandas Pradi. (*)
