Menu

Mode Gelap
Selasa, 16 Desember 2025 | 19:47 WIB

Headline

Isu Corona Meikarta Sebabkan Indonesia Kehilangan Investasi

badge-check


					FOTO : Istimewa Perbesar

FOTO : Istimewa

Harian Sederhana, Jakarta – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebut Indonesia kehilangan investasi Cina hingga Rp 16 triliun di proyek Meikarta, Bekasi, Jawa Barat. Penyebabnya adalah pemberitaan yang terus menerus soal keberadaan ribuan Tenaga Kerja Asing (TKA) Cina di proyek tersebut.

“Padahal, jumlahnya hanya sekitar puluhan orang,” kata anggota Komite Investasi BKPM Rizal Calvary Marimbo dalam konferensi pers di Kantor BKPM, Jakarta Selatan seperti dikutip dari Tempo.co pada Senin (17/02).

Awalnya, investor Cina ini mau menggelontorkan dana Rp 20 triliun. Tapi karena pemberitaan ini terus diangkat, hanya Rp 4 triliun saja uang investasi yang terealisasi. “Kita kehilangan peluang sekarang, banyak sekali sekian triliun, hanya karena kasus kemarin itu,” kata dia.

Isu ini pertama kali dilontarkan oleh Anggota DPRD Kabupaten Bekasi Budiyanto yang berasumsi ada ribuan TKA Cina di proyek apartemen Meikarta. Temuan itu diperolehnya setelah ikut dinas kesehatan melakukan pemeriksaan kesehatan pekerja asing di proyek milik Lippo Group tersebut. Namun hal ini telah dibantah oleh manajemen Meikarta, lewat PT Mahkota Sentosa Utama.

Untuk itu, Rizal berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Menurut dia, jika kinerja investasi Indonesia bagus, industrialisasi berjalan dengan baik, pertumbuhan ekonomi bagus, maka perusahaan akan makin banyak di Indonesia. “Otomatis banyak nanti pemasang-pemasang iklan gitu,” kata dia.

Tapi jika industri di Indonesia suram dan orang orang asing lari dari Indonesia. “Maka kemudian akan terjadi terjadi capital outflow,” kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, anggota DPRD Kabupaten Bekasi, Budianto menuturkan, dugaan adanya TKA ilegal ini ditemukan saat dirinya, Dinas Ketenagakerjaan, dan Dinas Kesehatan, didampingi polisi dan Kodim hendak memeriksa kesehatan pekerja asing di kawasan itu.

“Kita saat itu awalnya hendak melakukan pemeriksaan melatih pihak pengelola Meikarta terkait corona ini, kita berharap bahwa para pekerja China itu bisa diidentifikasi oleh pemerintah daerah. Ternyata saat kami ke lapangan, ini berbeda,” tuturnya, Selasa (11/02).

Kecurigaan muncul saat proses pemeriksaan, pihak Meikarta seperti menyembunyikan para TKA China tersebut. Pasalnya, dari data yang dimiliki oleh Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi, ada 260 TKA China proyek Meikarta. Konon data tersebut juga sama seperti yang dimiliki oleh Imigrasi setempat.

Namun, saat pemeriksaan virus corona hanya 100 TKA China saja yang terdapat di mess. Kemungkinan TKA China lainnya sudah kabur ke hotel maupun ke lokasi lain. Tapi, kata dia, berdasarkan data Disnaker itu ada 260 TKA China di Meikarta.

“Tapi mereka ngaku hanya ada tujuh. Tapi berdasarkan prediksi dan investigasi jumlahnya bisa mencapai 3.000,” ungkapnya

Budiyanto menjelaskan, Meikarta saat ini membangun 15 tower, sehingga tidak mungkin jika hanya dikerjakan oleh 10 atau 260 TKA saja. “Ini prediksi dan investigasi, Meikarta ini lagi bangun 15 tower. Hitung saja, masa 10 orang yang mengejakan. Saya juga kan cari info. Satu tower itu bisa dikerjakan 200 orang,” jelasnya.

Budiyanto mendesak Meikarta membuka diri, sebab jika benar ada ribuan TKA China artinya masih banyak dari mereka yang belum dilakukan pemeriksaan virus corona. Di luar persoalan TKA China ilegal, agar seluruh TKA China yang ada dapat segera dilakukan pemeriksaan.

Hal itu dikarenakan menimbulkan rasa khawatir warga atas penyebaran virus Corona. Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bekasi memastikan Tenaga Kerja Asing (TKA) China di wilayahnya bebas virus corona. Hal itu menyusul atas upaya pemeriksaan dan pengecekan terhadap TKA China di Kabupaten Bekasi.

Masih dilansir dari Kompas.com, Suhup selaku Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi mengaku pihaknya akan menindaklanjuti adanya dugaan tenaga kerja illegal yang bekerja di proyek Apartemen Meikarta. Sebab, ia tak memungkiri bahwa ada beberapa pekerja proyek Apartemen Meikarta itu yang masih belum berizin.

“Tidak (tidak semua WNA yang bekerja di proyek Meikarta yang ilegal). Karena memang pas kami ke Meikarta dapat informasi bukan hanya pekerja supervisor saja, tapi pekerja kasar juga ada yang orang China, makanya kami mau telusuri itu,” kata Suhup.

Suhup mengatakan, pihaknya telah memeriksa kesehatan 83 dari 267 pekerja China yang mengerjakan proyek Meikarta menurut catatan Disnaker Kabupaten Bekasi. Pengerjaan proyek Meikarta itu menggunakan jasa kontraktor, China Construction.

Hal itu dilakukan untuk mencegah merebaknya virus corona. Pengecekan kesehatan itu, kata Suhup, pun bertahap. Sebab, ada beberapa tenaga kerja asing (TKA) proyek Meikarta yang masih berlibur dan belum ada di mess atau tempat penginapan.

“Jadi memang bertahap. Selama dua hari itu 83 orang yang diperiksa, kami emang nanti kesana lagi bertahap,” kata Suhup.

“Memang pekerja China itu ada yang belum pulang karena bebarengan dengan libur Imlek. Itu yang kita jaga, kita ingatkan dan kita antispasi bukan hanya kepada Meikarta termasuk kepada perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan TKA khususnya China,” tutur dia.

Sementara itu pihak Meikarta angkat bicara perihal adanya dugaan telah mempekerjakan ribuan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China secara ilegal di proyek Meikarta yang berlokasi di Kabupaten Bekasi tersebut.

Direktur Komunikasi Meikarta, Danang Kemayan Jati menuturkan, pihaknya memastikan di proyek tersebut hanya ada 86 orang TKA yang bekerja, sementara pekerja lokalnya berjumlah 5.000 orang. Seluruh TKA yang dipekerjakan di proyek Meikarta direkrut oleh jasa kontraktor bernama China Contractor.

“Status pekerja WNA yang dipekerjakan di Meikarta minimal supervisor atau key specialist,” tutur Danang kepada wartawan, Rabu (12/02).

Apa yang diungkapkan Danang ini terkait adanya dugaan ribuan TKA asal China ilegal yang bekerja di proyek Meikarta, Lippo Cikarang, Kabupaten Bekasi. Dugaan ini muncul usai pemerintah daerah melakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan wilayahnya terbebas dari Virus Corona.

Lebih jauh Danang menegaskan seluruh TKA yang bekerja di Meikarta sudah memiliki izin resmi sesuai dengan Undang-Undang. Pihaknya menempatkan prioritas tinggi kepada semua kontraktor atas keselamatan kerja.

Perusahaan, kata Danang, juga memprioritaskan putra daerah dalam membangun Kota Baru Meikarta. Dalam hal ini, artinya 5.000 pekerja lokal yang bekerja sebagian besar merupakan warga Bekasi dan sisanya merupakan pekerja dari luar daerah Bekasi.

Danang juga memastikan seluruh pekerja di lokasi proyek Meikarta terbebas dari Virus Corona atau Covid-19 sekaligus membantah tudingan salah seorang WNA yang meninggal di area proyek itu beberapa hari lalu akibat virus berbahaya tersebut.

“Mengenai WNA yang meninggal dia bukan karyawan Meikarta melainkan karyawan kontraktor dan sudah dievakuasi pihak berwajib bahwa kematiannya disebabkan oleh kecelakaan kerja, bukan karena Virus Corona,” ucapnya. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

KPK Masih Usut Soal Penyaluran Dana CSR BI dan OJK

14 Desember 2025 - 14:12 WIB

Program Budaya GO Titik Temu Budaya dan Teknologi Menuju Masa Depan Kebudayaan

26 Oktober 2025 - 20:28 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Kementerian Kebudayaan Luncurkan Budaya Go

26 Oktober 2025 - 11:10 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Konferensi Musik Indonesia 2025 Dorong Musik Religi sebagai Pilar Spiritual dan Budaya

11 Oktober 2025 - 11:43 WIB

Konferensi Musik Indonesia 2025

KPK Diminta Memperluas Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi CSR dari BI dan OJK

27 Agustus 2025 - 22:32 WIB

Dua Pejabat Pemkab Bogor Digilir KPK.
Trending di Nasional