Menu

Mode Gelap
Rabu, 17 Desember 2025 | 15:37 WIB

Nasional

Anjing Pelacak Bongkar Kasus Balita Tanpa Kepala

badge-check


					Anjing Pelacak Bongkar Kasus Balita Tanpa Kepala Perbesar

Harian Sederhana, Samarinda – Polresta Samarinda menurunkan anjing pelacak dari Polda Kalimantan Timur di PAUD Jannatul Athfaal, Jalan A.W. Sjahranie Samarinda Ulu atau tempat penitipan balita yang meninggal tanpa kepala, Selasa (18/2).

Anjing jenis german shepherd bernama Tappy tersebut diturunkan guna pastikan kematian AYG setelah pada hari yang sama jenazah balita tersebut diautopsi.

Dengan dikawal oleh pelatihnya Briptu Kornelius, Tappy mulai bekerja dengan penjagaan Satreskrim Polresta Samarinda yang telah lebih dahulu mensterilkan area AYG terakhir dititipkan, Jumat (22-11-2019).

Tappy dibiarkan mengendus barang bukti sepatu yang digunakan terakhir oleh korban sebelum hilang.

Setelah mengenal bau dari target yang harus dicarinya, Tappy kemudian perlahan berjalan mengendus menyusuri arah yang membawanya ke luar lingkungan PAUD.

Tanpa diarahkan, Tappy terus mengendus ke arah parit sejauh kurang lebih 500 meter hingga keluar Jalan A.W. Syahranie.

Guna memastikannya, polisi melakukan adegan ini hingga dua kali. Kegiatan ini disaksikan Bambang Sulistyo (ayah AYG), tim kuasa hukumnya, serta pihak yayasan PAUD.

“Hasilnya sama. Anjing terus mengendus ke arah parit dan menyusurinya,” ungkap Kornelius seperti dikutip Antara News.

Jika dugaan kematian AYG menguat pada indikasi penculikan, kata Kornelius, anjing terlatih milik kepolisian ini akan menjurus ke arah jalan umum.

Namun, pada kenyataannya, Tappy justru terus mengarah ke saluran air (drainase). Untuk tingkat keakuratan penciuman Tappy, Kornelius meyakini pengendusan anjing peliharaannya ini sudah terbukti dalam beberapa kasus.

“Selalu akurat ketika kami menangani kasus pencurian hingga orang hilang,” katanya menegaskan.

Saat mengendus, Tappy tidak sama sekali menjurus ke arah ruangan PAUD, tetapi terus ke arah luar bangunan tersebut.

Ia menjelaskan bahwa sistem pelacakan yang dimiliki Tappy berdasarkan aktivitas terakhir dari orang yang dicarinya. Hal ini mengindikasikan kalau aktivitas terakhir AYG berada di bagian luar PAUD. “Anjing mencium berdasarkan tolok ukur barang bukti,” kata Kornelius.

Sementara itu, Wakasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Muhammad Aldy Harjasatya mengatakan bahwa pelacakan ini dalam rangka memberi petunjuk untuk memastikan penyebab kematian balita malang tersebut.

“Sudah kita saksikan bersama, anjing selalu mengarah ke parit,” kata Aldy menegaskan. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

KPK Masih Usut Soal Penyaluran Dana CSR BI dan OJK

14 Desember 2025 - 14:12 WIB

Program Budaya GO Titik Temu Budaya dan Teknologi Menuju Masa Depan Kebudayaan

26 Oktober 2025 - 20:28 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Kementerian Kebudayaan Luncurkan Budaya Go

26 Oktober 2025 - 11:10 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Konferensi Musik Indonesia 2025 Dorong Musik Religi sebagai Pilar Spiritual dan Budaya

11 Oktober 2025 - 11:43 WIB

Konferensi Musik Indonesia 2025

KPK Diminta Memperluas Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi CSR dari BI dan OJK

27 Agustus 2025 - 22:32 WIB

Dua Pejabat Pemkab Bogor Digilir KPK.
Trending di Nasional