Harian Sederhana, Jakarta – Juru Bicara Pemerintah terkait COVID-19 Achmad Yurianto mengomentari soal rute KRL Bogor-Jakarta jadi jalur paling berisiko terkontaminasi virus Corona. Ia mengatakan, hal tersebut bisa saja terjadi lantaran ramainya suasana kereta sehingga ada kontak dekat.
“Sangat memungkinkan, kan ini kan ada kontak dekat, itu yang penting,” tutur Yuri, Kamis (12/03).
Yuri mengatakan adanya pernyataan ini bukan untuk menakuti-nakuti. Tapi menurutnya, penularan memang menjadi risiko dalam kondisi yang berdesakan-desakan.
“Tadi kan kata-kata Anies itu terkontaminasi kereta ini kan penuh orang, jadi rawan terjadi penularan karena penyakit ini yang bawa orang bukan kereta. Kenapa? karena padat, berdesak-desakan, sehingga kontak dekat sangat mungkin terjadi,” ujarnya.
“Jadi bukan keretanya yang terkontaminasi tetapi dengan risiko berdesakan rawan terjadi penularan. Ya kalau (supaya) hati-hati kan bukan nakut-nakutin,” sambung Yuri.
Dia mengimbau pihak KCI mengatur perjalanan kereta agar tidak terjadi desak-desakan dalam kereta. Kepada para penumpang kereta, Yuri pun mengingatkan agar tetap memakai masker dan mencuci tangan setelah turun kereta.
“Artinya bisa nggak sih diatur perjalanan biar nggak terlalu padat keretanya, tidak perlu terlalu berdesak-desakan. Kemudian bisa saja pada saat seperti itu paling aman pakai masker, kemudian cuci tangan setelah turun kereta, sebenarnya sederhana kan,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meluruskan mengenai paparan perihal risiko kontaminasi virus corona (Covid-19) di transportasi publik Kereta Rel Listrik (KRL) Jalur Bogor-Depok-Jakarta Kota.
“Jadi yang disampaikan itu bukan bahwa saat ini ada kasus, bukan. Tapi bahwa saat ini kita punya potensi risiko-risiko, salah satunya adalah transportasi, tapi juga yang aspek-aspek lain,” tuturnya kepada wartawan saat dijumpai di Balai Kota DKI Jakarta.









