Harian Sederhana, Bekasi – Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengumumkan ada sembilan warganya yang terinfeksi virus corona atau COVID-19. Kini kesembilan orang tersebut telah mendapatkan penanganan dari pihak rumah sakit dan pemantauan pemerintah.
Pria yang akrab disapa Pepen ini menuturkan, jumlah pasien positif Covid-19 sebanyak sembilan orang dari 66 orang suspect. Terdapat 45 Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan 21 masuk dalam status Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
“Hingga siang ini masih kami pantau. Jumlahnya terus melonjak memang secara drastis. Kemarin pagi hanya 42, kemudian sore kami pantau naik menjadi 46 dan siang hari ini menjadi 66 orang,” tutur Pepen kepada wartawan, Kamis (19/03).
Pepen menjelaskan, dari 45 status ODP, sebanyak 25 orang sudah selesai pemantauan dan 20 sisanya masih dalam pemantauan. Adapun 21 orang dengan status PDP, petugas telah menyelesaikan perawatan kepada tujuh orang dan sisanya sebanyak 14 masih dalam perawatan.
“Dari sembilan pasien positif terinfeksi virus corona, dua diantaranya sudah ada di RS Persahabatan Jakarta, tujuh lainnya masih isolasi mandiri. Dan kabarnya memang pasien yang isloasi mandiri itu ingin dirujuk ke RS Persahabatan,” paparnya.
Pepen memaparkan, dari 12 kecamatan yang ada di Kota Bekasi, saat ini hanya Kecamatan Bantar Gebang yang masih dalam posisi atau belum ditemukan orang suspect Corona. Untuk sementara 11 kecamatan lainnya sudah tersuspect.”Dari 66 suspect itu tersebar di 11 kecamatan, belum ada yang meninggal,” ujarnya.
Untuk itu, masyarakat Kota Bekasi diminta tidak panik dalam menyikapi wabah virus ini. Sebab, Pemkot Bekasi bersama dengan Kapolres Metro Bekasi Kota dan Dandim 05/07 Bekasi masih terus melakukan penyisiran dan pencegahan serta sosialiasi.”Kami terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat,” tegasnya.
Sementara Kecamatan Bekasi Utara terbanyak terdapat orang dalam pengawasan (ODP) dan pasien dalam pemantauan (PDP). di wilayah Bekasi Utara terdapat 10 Warga. Masing-masing ODP 5 orang, sedangkan PDP 5 orang.
Kecamatan Pondok Gede di posisi kedua terbanyak terdapat 9 warganya yang terkena. Untuk ada ODP 6 Orang dan PDP 3 orang. Ketiga terbanyak di Kecamatan Bekasi Selatan, terdapat 5 warganya yang ODP dan tidak ada yang PDP. Tercatat untuk Kecamatan Bantargebang hanya terdapat 4 orang yang ODP, sedangkan untuk Kecamatan Bekasi Barat hanya terdapat 3 yang ODP.
Untuk Kecamatan Bekasi Timur terdapat 1 warganya yang PDP, begitu juga dengan Kecamatan Mustikajaya terdapat 1 warga yang PDP. Kecamatan Pondokmelati dan juga Rawalumbu hanya terdapat 1 warga yang ODP. Kecamatan Medansatria terdapat 2 warganya yang ODP dan 2 warga yang PDP.
Sebelumnya, orang nomor satu di Kota Bekasi ini meminta seluruh warganya menghentikan aktivitas pekerjaannya dari Bekasi ke Jakarta, sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona di Kota Bekasi.
Kebijakan itu dilakukan jika dalam dua hari ke depan, jumlah pasien corona di Jakarta terus bertambah. Hingga kini, Kota Bekasi masih dalam status siaga. Namun apabila terdapat satu warga Kota Bekasi dinyatakan positif virus corona maka status berubah menjadi bencana non alam.
“Jika sehari, dua hari ini di Jakarta mengalami peningkatan (jumlah kasus corona) yang luar biasa, mohon pekerja yang ada dari Bekasi ke Jakarta, untuk distop, artinya kita lock ke Jakarta. Tapi hal itu tidak kita inginkan karena aktiitas ekonomi harus berjalan, kerja harus berjalan, termasuk di kota Bekasi,” tandasnya. (*)









