Harian Sederhana, Sukabumi – Rencana pembangunan Rumah Sakit Darurat di GOR Suryakencana Kota Sukabumi untuk penangan wabah Covid 19, mendapat penolakan dari sejumlah warga sekitar.
Hal itu bukan tanpa alasan, tetapi karena warga khawatir bila lokasinya dijadikan penampungan pasien Corona itu berdampak bagi kesehatan.
Keterangan dari Ketua RW 05 Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamtan Warodoyong, Kota Sukabumi Ayi Hamdani mengungkapkan warga sepakat menolak adanya rencana Pemerintah Kota Sukabumi menjadikan GOR Suryakencana sebagai RS Darurat tempat isolasi pasien corona dinilai bisa mengancam kesehatan warga sekitar.
“Kami warga sepakat menolak, adanya RS darurat untuk isolasi pasien corona di GOR Surken karena berdekatan dengan pemukiman,” ucapnya saat dihubungi.
Yang menjadi alasan kuat warga lanjut Ayi, dikhkawatirkan masalah gangguan kesehatan warga sekitar karena wabah Covid ini rentan bisa menular. “Ya kami, meminta pemerintah mengkaji ulang penempatan RS darurat ini. Karena kita mendapat kabar berada dilingkungan kami,” ungkapnya resah.
Kata dia, makanya hari kemarin bersama warga membawa sejumlah poster yang ditempel di pintu masuk yang bertuliskan penolakan warga.
“Ya kami menolak, karena kami khawatir wilayah kami menjadi tidak aman. Ya kami mohon, aspirasi warga ini menjadi pertimbangan pemerintah,” imbuhnya.
Dihubungi terpisah, juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kota Sukabumi, dr Wahyu Handriana mengatakan, pihaknya sampai saat ini belum menetukan lokasi RS darurat untuk karantina pasien gejala ringan.
“Ya ada sejumlah titik, untuk dijadikan karantina pasien dengan gejala ringan covid 19. Salah satu pilihannya di GOR Surken namun belum dipastikan,” tutur Wahyu.
Menurut Wahyu, dirinya bersama tim juga sudah mendatangi warga sekitar Surken yang melayangkan protes dan menjelaskannya pada warga. Bahwa RS darurat akan dibangun untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19 DI Kota Sukabumi.
“Masyarakt juga tidak usah khawatir karena pasien yang dikarantina nanti hanya gejala ringan saja,” bebernya.
Terlebih lanjut Wahyu, namanya RS Darurat belum dipastikan akan digunakan, karena itu sifatnya hanya sebagai antisipasi saja.
“Ya kami minta masyarakat tidak panik, karena pihak pemerintah Sukabumi tidak sembarangan dan mempertimbangkan dalam menentukan titik lokasi pembangunan RS Darurat tersebut,” sebutnya.
Dia juga mengaku dalam waktu dekat ini, pihaknya juga akan melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada warga. Bahwa rumah sakit darurat itu, tidak akan berdampak kepada warga sekitar.
“Tidak perlu khawatir, karena memang wabah ini tidak menyebar lewat udara. asalkan warga tidak sembarangan saja masuk ke lokasi RS Darurat,” tandasnya. (*)









