Menu

Mode Gelap
Jumat, 5 Desember 2025 | 15:52 WIB

Nasional

Senator Asal Aceh Menanggapi Dugaan Kasus Penganiayaan Terhadap Santri di Bogor

badge-check


					Anggota Komite I DPD RI asal Aceh H. Sudirman atau Haji Uma menanggapi kasus dugaan penganiyaan santri asal Aceh di salah satu pondok pesantren di Bogor. Perbesar

Anggota Komite I DPD RI asal Aceh H. Sudirman atau Haji Uma menanggapi kasus dugaan penganiyaan santri asal Aceh di salah satu pondok pesantren di Bogor.

Biznisku.id, JAKARTA – Anggota Komite I DPD RI asal Aceh H. Sudirman atau Haji Uma menanggapi pengaduan dugaan kasus penganiayaan terhadap santri asal Aceh dari anak keluarga M Salim dan Istrinya Juminiati.

 

Diketahui M Salim dan istrinya Juminiati, warga Desa Simpang Kelaping Kecamatan Pengasing Kabupaten Aceh Tengah.

 

Anaknya diduga mendapat perlakuan penganiayaan oleh santri lainnya di sebuah pondok pesantren di wilayah Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

 

Atas itu Haji Uma mengaku miris dan prihatin serta berkomitmen untuk membantunya.

 

Dirinya berharap agar kasus M. Salim dan anaknya selaku korban penganiayaan harus berjalan sesuai kaedah hukum serta berkeadilan.

 

“Kita telah menerima aspirasi dan aduan dari warga kita asal Aceh Tengah terkait permasalahan dan perjuangannya untuk keadilan dalam kasus hukum anaknya yang menjadi korban penganiayaan disebuah pondok pesantren di Kabupaten Bogor,”

 

“Kita berkomitmen untuk membantu dan mengawal kasus ini agar diselesaikan secara berkeadilan”, ujar Haji Uma, Rabu (20/8) melalui keterangannya diterima Biznisku.id.

 

Menindaklanjuti aduan tersebut, Haji Uma mengaku akan segera mengirimkan surat ke Kapolres Kabupaten Bogor serta tembusannya ke DPD RI dan Kapolda Jawa Barat.

 

Surat ini berisi atensi dan meminta agar penegakan hukum kasus ini berjalan sesuai ketentuan perundangan dan berkeadilan bagi keluarga korban.

 

“Kita akan menyurati Polres Bogor dengan tembusan ke Polda Jawa Barat agar kasus ini mendapat atensi dan berjalan sesuai prosedur dan aturan perundangan yang berlaku serta memberikan rasa keadilan bagi korban”, sebut Haji Uma.

 

Haji Uma juga berharap kepada komponen masyarakat Aceh dan khusus masyarakat Gayo di Jakarta dan sekitarnya agar turut serta memberikan perhatian dan bersama membantu M. Salim dan keluarganya agar mendapatkan keadilan dalam kasus yang dihadapinya.

 

Kepada Haji Uma, Salim petani kopi asal Aceh Tengah dan istrinya berharap bisa menemukan jalan keadilan dalam kasus yang menimpa anaknya.

 

“Kami sudah tidak tau dan hilang harapan setelah berbulan dirantau orang untuk memperjuangkan keadilan bagi anak kami,”

 

“Melalui bapak Haji Uma, kami memohon dan berharap adanya jalan keadilan. Kami sudah menjual segala yang kami miliki dalam upaya perjuangan keadilan ini”, ujar Juminiati, ibu korban via rekaman suara yang dikirim melalui whatsaap kepada Staf Ahli Haji Uma. ***

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Program Budaya GO Titik Temu Budaya dan Teknologi Menuju Masa Depan Kebudayaan

26 Oktober 2025 - 20:28 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Kementerian Kebudayaan Luncurkan Budaya Go

26 Oktober 2025 - 11:10 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Konferensi Musik Indonesia 2025 Dorong Musik Religi sebagai Pilar Spiritual dan Budaya

11 Oktober 2025 - 11:43 WIB

Konferensi Musik Indonesia 2025

KPK Diminta Memperluas Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi CSR dari BI dan OJK

27 Agustus 2025 - 22:32 WIB

Dua Pejabat Pemkab Bogor Digilir KPK.

Haji Uma Antar Santri asal Aceh ke LPSK Korban Dugaan Penganiayaan

23 Agustus 2025 - 17:26 WIB

Anggota Komite I DPD RI asal Aceh, H Sudirman atau yang akrab Haji Uma mengantarkan santri asal Aceh Tengah berinisial S bersama orang tuanya dugaan penganiayaan dan kekerasan ke kantor Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK)
Trending di Nasional