Harian Sederhana, Bekasi – Kanopi selasar SDN Jakasampurna 4 di Kecamatan Bekasi Barat sepanjang 7 meter ambrol, Selasa, (11/2) sekira pukul 5.30 WIB.
Kendati tidak ada korban jiwa, namun insiden tersebut menyebabkan para guru pengajar mengaku trauma.
Rasa khawatir terlebih mengganggu pikiran para guru, setelah kondisi lantai dua sekolah itu sebagaian mengalami keretakan. Apalagi bangunan itu berdiri sejak tahun 2004.
Ipit Puspita Ningrum, selaku Kepala Sekolah Dasar Jakasampurna 4 saat ditemui mengaku, merasa ketakutan.
“Bangunan ini tahun 2004 berdiri, jadi trauma roboh. Apalagi di lantai dua pun sudah ada keretakan yang sangat membahayakan,” katanya, Selasa (11/2).
Dikatakan, kejadian ambruknya kanopi selasar sepanjang kurang lebih 7 meter, pertanda kondisi bangunan bahaya. “Meskipun hanya selasar yang hanya beban genteng roboh akan berdampak trauma anak didik. Takut terjadi sesuatu yang mengancam nyawa,” papar wanita berjilbab itu.
Dijelaskan, SDN Jakasampurna 4 merupakan merger dengan SDN Jakasampurna 7. Kondisi bangunannya sudah 50 persen rusak.
“Di atas bolong, sementara besi pegangan untuk keamanan siswa tidak ada lagi, kondisi parah 50 persen,” terang Ipit .
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Inayatullah terkesan kurang respon menanggapi marabahayayang mengintai anak didik.
“Nanti Disperkimtan tunggu laporan tertulis Kepala Sekolah, dan ini sudah masuk Musrenbang kemarin 2020 untuk tahun 2021 kelurahan Jakasampurna,” terangnya melalui seluler.
Inayatullah juga menjelaskan, di tahun 2018 dan 2019, pernah masuk Musrenbang. Namun tetap tak ada realisasi.
Pantauan di lapangan kondisi semua sudut SDN Jakasampurna 4 rusaknya parah. Hingga jendela pun rusak lepas bingkai bahaya saat kacanya jatuh. (*)









