Harian Sederhana, Bekasi – Hujan deras dengan intesitas tinggi yang terjadi sejak Selasa (25/02) dini hari membuat sejumlah kawasan di Jakarta dan sekitarnya terendam banjir. Bekasi pun juga terkena dampak dari hujan deras ini lantaran puluhan titik di wilayah tersebut dirundung banjir.
Seperti di kompleks Perumahan Antilope, Jatiwaringin, banjir sudah merendam rumah dengan level air setinggi pinggul orang dewasa atau sekitar 80 sentimeter. Warga di Perumahan Bintara Jaya Bekasi Barat juga mengalami banjir dengan ketinggian 30-40 sentimeter, kemudian di Perumahan Jatimulya Regency Bekasi Timur dengan ketinggian 50-60 centimeter.
Bukan hanya tiga di daerah tersebut, banjir dengan ketinggian 30-40 cm melanda Jalan Damar Raya, Jatibening, Bekasi sejak dini hari. Kemudian, banjir juga melanda Perumahan Jatiwaringin Asri, Pondok Gede, Kota Bekasi. Ketinggian air mencapi 60 cm dan bahkan sudah masuk ke dalam rumah.
Begitu pula di Puri Gadik, Jatiwarna, Bekasi. Banjir dengan ketinggian 30-50 cm menggenangi lokasi. Selain itu, banjir turut menerjang Perumahan Jatibening Permai, Pondok Gede, Kota Bekasi. Ketinggian air dilaporkan sudah mencapai kurang lebih 70 cm. Perumahan Bintara, Bekasi Barat juga terendam banjir dan masuk ke dalam rumah.
Dari informasi yang dihimpun Harian Sederhana dari berbagai sumber, banjir juga menerjang sejumlah wilayah permukiman lainnya. Akses jalan warga yang tersebar di 56 kelurahan se-Kota Bekasi pun lumpuh
“Saya pastikan Kota Bekasi lumpuh diakibatkan luapan banjir di sejumlah permukiman warga maupun akses jalan,” tutur Kepala Badan Penanggulangan Bencana Banjir (BPBD) Kota Bekasi, Muhammad Jufri kepada wartawan.
Jufri menerangkan, saat ini pihaknya membutuhkan bantuan perahu karet. Pasalnya, Kota Bekasi hanya memiliki 30 perahu karet dan belum bisa mencover seluruh wilayah yang terdampak banjir.
“Kami masih kekurangan perahu karet untuk evakuasi warga, masih banyak permukiman warga yang belum mendapatkan penanganan lebih lanjut,” ujarnya.
Ia menyebut, pihaknya menurunkan 300 personel Satgas BPBD Kota Bekasi diturunkan dengan ratusan relawan lainnya. Untuk perahu karet yang diterjunkan di Kecamatan Jatiasih, Medan Satria, Bekasi Timur dan Bekasi Barat serta Pondok Gede.
“Titik itu paling banyak, karena hanya 30 perahu karet kami tidak bisa mengcover seluruh titik Banjir. Bekasi Utara Banjir cukup tinggi di wilayah permukiman yang letaknya sulit di masuki perahu,” ungkapnya.
Sampai saat ini, pihaknya masih memantau kondisi Banjir di seluruh permukiman dan perumahan warga. Menurutnya, ada sebagian wilayah yang airnya telah menyusut.
“Kita evakuasi terlebih dahulu itu ibu hamil, lansia, dan balita,” ujar Jufri.
Dalam penanggulangan banjir, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi bersama Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kota melakukan evakuasi warga yang terjebak banjir di 12 kecamatan.
Kapolres Metropolitan Bekasi Kota, Kombes Widjonarko menjelaskan, pihaknya menurunkan sekitar 800 personil disebar untuk membantu evakuasi warga yang terjebak banjir. Mereka tergabung dari unsur TNI/Polri dan instansi Pemkot Bekasi.
“Kita menerjunkan semua anggota kami untuk membantu korban banjir,” kata Widjonarko.
Dari pemetaan yang dilakukan kepolisian, sambungnya, lokasi banjir terkini ada di Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Barat, Medan Satria, dan Pondok Gede. Untuk tingkat kepolisian di tingkat Polsek pun telah diperintahkan untuk melakukan pemantauan serta menolong warga sekitar.
“Untuk itu, kami petugas kepolisian akan membuka posko banjir di beberapa titik berikut bantuan sembako bekerjasama dengan TNI dan stakholder lainya. Sekaligus menurunkan tim medis dalam mengantisipasi adanya warga yang terserang penyakit,” bebernya.
“Posko banjir akan kami buka bersama pemerintah, tapi kami masih menunggu perkembangan selanjutnya,” tandasnya.
Hujan deras yang mengguyur Jabodetabek dan sekitarnya pada Sabtu (22/2/2020) hingga Minggu (23/2/2020) kemarin menyebabkan sejumlah titik di wilayah Bekasi mengalami banjir. Ada 10 wilayah yang terdampak banjir. (*)















