Menu

Mode Gelap
Sabtu, 6 Desember 2025 | 15:22 WIB

Headline

DBD, 16 Orang Meninggal Dunia

badge-check


					Kepala Dinkes Jawa Barat, Berli Hamdani Perbesar

Kepala Dinkes Jawa Barat, Berli Hamdani

Harian Sederhana, Bandung – Kasus kematian akibat demam berdarah dengue (DBD) di Jawa Barat terus bertambah. Dari yang sebelumnya mencapai 15 orang, bertambah satu orang menjadi 16 kasus dengan angka kematian paling banyak terjadi di Kabupaten Ciamis mencapai tiga orang.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Berli Hamdani seusai dialog Jabar Punya Informasi (Japri) #65 dengan topik ‘Pencegahan dan Penanganan DBD di Jabar’.

“DBD sampai hari ini jadi 16 orang, satu tambahan di Kota Bogor. (Paling banyak) di Ciamis tiga orang,” ujar Berli di Gedung Sate Kota Bandung Jawa Barat, Jumat 13 Maret 2020.

Sebanyak 16 kasus kematian itu terjadi antara lain di Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Kota Bandung, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Ciamis. Menurutnya, penyebab kematian terjadi disebabkan kurang sigapnya membawa pasien ke rumah sakit.

“Faktor kematian sering kali karena terlambat dibawa ke fasilitas kesehatan. Makanya masyarakat untuk waspada kalau ada gejala demamnya tinggi kaya bisa sampai 40 derajat,” katanya.

Bahkan, pihaknya menekankan kepada masyarakat untuk sigap memanfaatkan fasilitas kesehatan jika mengalami demam. “Biasanya kalau pada anak kecil dia sampai kejang-kejang, jadi yang seperti itu harus dibawa ke fasilitas kesehatan,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Dari informasi yang dihimpun Harian Sederhana, tercatat sejumlah masyarakat yang terjangkit DBD dibeberapa daerah. Seperti Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Bogor, dan Karawang.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi sendiri mencatat sudah ada sebanyak 109 penderita penyakit DBD di wilayahnya. Sampai saat ini, belum ada kasus pasien yang meninggal lantaran DBD di periode Januari sampai Maret 2020.

Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemkot Bekasi, Sajekti Rubiah menuturkan selama periode Januari 2020 telah tercatat 45 dan di Februari sejumlah 65 pasien DBD. Dari angka tersebut, Sajekti menyebut kasus DBD yang menempati posisi teratas ada di Kecamatan Bekasi Barat, kemudian dibawahnya Rawalumbu dan Pondok Gede.

Untuk di Kota Depok sendiri, sudah ada tiga orang yang meninggal lantaran penyakit DBD. Sepanjang tahun 2020 hingga bulan Maret, tercatat terdapat sebanyak 288 kasus DBD dengan tiga orang meninggal.

Kepala Dinkes Kota Depok, Novarita menuturkan, jumlah kasus ini relatif masih lebih rendah jika dibandingkan pada tahun 2019 di bulan Januari saja terjadi 452 kasus. Sedangkan pada 2020 tercatat tiga orang meninggal dengan jumlah kasus sebanyak 288 kasus hingga bulan Maret 2020.

Ia menerangkan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya sebagai langkap antisipasi DBD di Kota Depok. Salah satu upaya yang dilakukan dengan merilis surat edaran yang berisikan imbauan untuk waspada terhadap DBD, meningkatkan monitoring kasus, dan bersinergi bersama Puskesmas serta rumah sakit di Kota Depok.

“Dinkes Kota Depok sudah dan terus melakukan penanganan kasus DBD supaya tidak meningkat. Hal tersebut kita lakukan agar warga di kota ini terbebas dari penyakit tersebut,” kata Novarita.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang mencatat sepanjang Januari hingga Maret 2020, terangkum 75 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayahnya. Bahkan, satu diantaranya meninggal dunia.

Dari jumlah kasus tersebut, Yayuk memperinci kasus DBD pada Januari sebanyak 18, Februari 47, dan Maret ada 10 orang yang terjangkit. “Ada tren peningkatan,” imbuhnya.

Di Kota Bogor sendiri sampai saat ini telah ada lima orang meinggal lantaranya penyakit DBD. Jumlah yang meninggal tersebut selama periode Januari sampai Maret 2020. Kelima korban meninggal dunia tersebut masih dalam usia anak.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno menuturkan, lima anak yang meninggal dunia adalah warga Kelurahan Balumbangjaya, Kecamatan Bogor Barat pada Januari. Satu anak lainnya, warga Kelurahan Sempur Bogor Tengah, meninggal dunia, pada Februari.

Untuk di periode Maret, dua anak lainnya adalah warga Kelurahan Harjasari, Kecamatan Bogor Selatan dan warga Kelurahan Sempur Kecamatan Bogor tengah, meninggal dunia. Teranyar, satu orang anak warga Kelurahan Katulampa, Bogor Timur, Kota Bogor pada Kamis (12/03).

Retno menjelaskan, lima warga Kota Bogor itu masih usia anak-anak dan sempat dibawa ke rumah sakit. Namun saat dibawa ke rumah sakit sudah dalam kondisi DSS (dengue shock syndrome).

Menurut Sri Nowo Retno, selama Januari hingga Maret, terjadi tren peningkatan kasus DBD, yakni sebanyak 43 kasus pada Januari. Kemudian meningkat menjadi 66 kasus pada Februari, serta 21 kasus pada Maret hingga Kamis ini.

Sementara itu, di Kabupaten Bogor sendiri terangkum sebanyak 210 kasus DBD sejak Januari hingga saat ini. Hal tersebut diungkapkan Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P3M) Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Intan Widayati. (*)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Program Budaya GO Titik Temu Budaya dan Teknologi Menuju Masa Depan Kebudayaan

26 Oktober 2025 - 20:28 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Kementerian Kebudayaan Luncurkan Budaya Go

26 Oktober 2025 - 11:10 WIB

Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia resmi meluncurkan BUDAYA GO! Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia yang digelar di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kementerian Kebudayaan RI, Senayan, Jakarta

Konferensi Musik Indonesia 2025 Dorong Musik Religi sebagai Pilar Spiritual dan Budaya

11 Oktober 2025 - 11:43 WIB

Konferensi Musik Indonesia 2025

KPK Diminta Memperluas Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi CSR dari BI dan OJK

27 Agustus 2025 - 22:32 WIB

Dua Pejabat Pemkab Bogor Digilir KPK.

Haji Uma Antar Santri asal Aceh ke LPSK Korban Dugaan Penganiayaan

23 Agustus 2025 - 17:26 WIB

Anggota Komite I DPD RI asal Aceh, H Sudirman atau yang akrab Haji Uma mengantarkan santri asal Aceh Tengah berinisial S bersama orang tuanya dugaan penganiayaan dan kekerasan ke kantor Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK)
Trending di Nasional