Harian Sederhana, Bekasi – Dua sekolah di Kota Bekasi ‘digaruk’ maling, sejumlah barang seperti laptop dan proyektor pun raib. Sekolah yang disatroni maling adakah Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kayuringin Jaya 3 dan SDN Bintara Jaya 7, Bekasi Barat.
Peristiwa kemalingan yang menimpa SDN Kayuringin 3 terjadi pada Sabtu (17/02) malam, sedangkan kejadian serupa juga terjadi di SDN Bintara Jaya 7 diketahui pada Kamis (13/02).
Kepala Sekolah SDN Kayuringin 3, Siti Marsilah menuturkan, Infokus dan laptop di SDN Kayuringin 3 hilang digondol maling. Ia mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (17/02) malam. Kedua barang itu sendiri berada di ruang guru.
“Satu laptop serta satu proyektor infokus raib,” tuturnya kepada wartawan, Senin (17/02).
Siti Marsilah mengatakan, aksi pencurian tersebut baru diketahui penjaga sekolah pada Minggu (16/02) selepas acara senam pagi di sekolah. Saat itu, penjaga sekolah melihat pintu kantor guru terbuka. “Minggu itu lagi ada acara senam ibu-ibu, penjaga sekolah lihat kantor guru terbuka pintunya rusak,” jelas dia.
Ketika itu juga penjaga sekolah menghubunginya dan ia datang ke sekolah memeriksa barang yang hilang. “Saya langsung ke sekolah, pas cek dalam ruangan guru benar ada barang yang hilang. Satu laptop sama infokus,” kata dia.
Maling diduga memanjat pagar sekolah dan masuk ke kantor guru. Pintu ruangan guru rusak seperti didobrak dan ada bekas congkelan linggis.
“Ruangan guru juga berantakan diacak-acak gitu, lemari pada kebuka semua dibongkar kayak cari benda berharga,” imbuh dia.
Atas kejadian ini pihaknya siang ini akan membuat laporan polisi setelah sebelumnya melaporkan ke RT RW, kelurahan hingga Dinas Pendidikan.
“Rencana hari ini lapor polisi, kami habis kumpulin data dan foto-foto pembobolan kemarin,” kata Siti Masliah.
Sementara itu Kepala SDN Bintara Jaya 7, Triyono membenarkan aksi pencurian yang terjadi di sekolahnya. Satu komputer dan dua unit laptop pun raib oleh pencuri yang membobol sekolahnya. Kejadian pencurian ini sendiri diketahui pada Kamis (13/02) pagi.
Kala itu, penjaga sekolah hendak membuka gerbang sekolah melihat ruangan guru sudah dalam keadaan terbuka pada pukul 05.30 WIB.
“Padahal ditralis, tralisnya di jebol. Dicek ke dalam komputer sama dua laptop hilang,” kata Triyono kepada awak media, pada Senin (17/2/2020).
Ia menerangkan saat datang ke sekolah dirinya langsung diberitahu oleh penjaga sekolah. Ketika masuk ke ruang guru, kondisi sudah berantakan.
“Penjaga laporan ‘pak pintu sudah terbuka’ dicek semuanya lemari segala macam sudah terbuka,” ucap dia.
Saat olah TKP, diketahui maling itu datang dari sawah dan melompat pagar. Maling itu juga membobol pintu tralis ruangan kelas maupun ruangan guru yang ada barang berharga.
Ia mengakui area sekolah juga tak ada CCTV. Pemasangan CCTV baru akan dilakukan pada tahun 2020 ini. “Tidak ada (CCTV), karena program sekolah itu baru diizinkan menggunakan untuk membeli CCTV itu baru 2020 bulan-bulan besok padahal,” terang dia.
Adapun total kerugian komputer dan dua unit laptop mencapai Rp 21 juta lebih. “Kerugian Rp 21,5 juta, yang hilang satu komputer all in, dengan dua unit laptop,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Dinas Pendidikan Kota Bekasi mengusulkan agar guru piket malam untuk mencegah pencurian. Disidik Kota Bekasi akan membuat surat edaran.
“Makanya saya imbau, pada surat ya, supaya ini guru-guru, diberi tugas piket lah,” kata Kadisdik Kota Bekasi Inayatullah, Senin (17/02).
Teknisnya, guru-guru akan mendapat giliran berjaga di sekolah pada malam hari. Inayatullah mengusulkan jam jaga mulai pukul 22.00 WIB hingga jam belajar dimulai pada pagi hari.
Inayatullah mengatakan telah memberitahu usulan ini lewat grup aplikasi percakapan antar sekolah. Namun agar sesuai aturan, usulan itu akan ditulis dalam bentuk surat dan disebar ke setiap sekolah.
Selain soal piket malam, usulan mengenai adanya petugas keamanan tetap di luar jam sekolah juga akan tertuang dalam surat itu.
“Akan saya buat surat edaran ke sekolah-sekolah ini kan lagi dikonsep buat surat edaran untuk menjaga dan mengantisipasi karena banyaknya maling, karena kan kita harus menjaga itu aset daerah,” tandasnya. (*)









