Untuk jumlah rumah rusak di Kabupaten Sukabumi sendiri, data dari Humas Polres Sukabumi menyebutkan, pengecekan dampak gempa dilakukan tim gabungan dari unsur TNI dan dinas instansi terkait.
Pelaksanaan pengecekan di desa yang ada di wilayah Kecamatan Kalapanunggal diantaranya dilakukan Camat Kalapanunggal Arif Solihin dan Kapolsek Kalapanunggal AKP Ujang Rohimin dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi.
“Di Desa Walangsari menurut keterangan dari kepala desa untuk sementara rumah yang terdampak bencana gempa sebanya 30 rumah dan untuk taksiran kerugian belum bisa diperkirakan,” ujar Paur Humas Polres Sukabumi Ipda Aah Saeful Rohman kepada wartawan Rabu (11/03).
Untuk klasifikasi kerusakan rumah belum bisa di taksirkan karena masih dalam proses pendataan. Petugas juga melakukan pengecekan di Desa Palasarigirang, Kecamatan Kalapanunggal.
Menurut keterangan dari Sekdes, sementara rumah yang terdampak bencana gempa sebanyak 80 unit. Jumlah kerugian material juga masih didata dan terus berlangsung. Di Desa Kalapanunggal, rumah yang terdampak bencana gempa sebanya 23 unit rumah dan untuk taksiran kerugian belum bisa dilakukan.
“Untuk tahap pendataa masih berjalan dan berkoordinasi dengan pemerintahan desa dan BPBD,” ujar Aah.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan terjadi gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,0 terjadi di wilayah Sukabumi, Jawa Barat. Dari informasi yang dihimpun, gempa bumi terjadi pada Selasa (10/03) sekitar pukul 17.18 WIB.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan pusat gempa berada pada koordinat 6.81 LS dan 106.66 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 23 kilometer arah Timur Laut Kota Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Gempa terjadi pada kedalaman 10 kilometer.
Berdasar lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa tersebut tergolong jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Cikidang, Ciambar, Cidahu, Kalapa Nunggal IV – V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), Panggarangan, Bayah III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), Citeko, Sukabumi II – III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Menurut BMKG sebelumnya terjadi aktivitas gempa pendahuluan (foreshock) dengan magnitudo 3,2. Gempa tersebut terjadi sembilan menit sebelum gempa susulan atau sekitar pukul 17.09 WIB. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Gempa tersebut juga dirasakan oleh warga Jakarta, Depok, dan Bogor. Dari informasi yang diterima dari Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB), guncangan yang terjadi di Kota Bogor terjadi sekitar 4 sampai 6 detik. (*)









